Inihari.id-Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Gerindra, Andika Wibawa, menyoroti pentingnya pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai ruang edukatif dan kreatif bagi siswa baru, bukan sebagai ajang perpeloncoan atau tindakan bullying yang berkedok orientasi.
Andika menekankan bahwa MPLS harus menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membangun kesan positif terhadap dunia pendidikan, terutama bagi peserta didik yang baru memasuki jenjang SMA atau SMK.
“MPLS semestinya digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, mengenalkan budaya sekolah, dan mendorong kreativitas siswa. Bukan untuk membiarkan praktik kekerasan atau intimidasi yang tidak mendidik,” ujar Andika, Senin (14/7/2025).
Politisi muda Gerindra ini mengingatkan pihak sekolah agar menjalankan MPLS sesuai dengan panduan resmi dari Kementerian Pendidikan, dengan pendekatan yang ramah, aman, dan humanis.
“Kami meminta agar seluruh rangkaian MPLS diawasi secara ketat. Bila ada tindakan yang menjurus pada kekerasan verbal maupun fisik, sekolah wajib mengambil tindakan tegas,” tegasnya.
Andika juga mendorong Dinas Pendidikan dan para pengawas sekolah untuk aktif melakukan monitoring langsung selama MPLS berlangsung di seluruh wilayah.
“Kami mengapresiasi sekolah-sekolah yang menyelenggarakan MPLS dengan pendekatan kreatif, seperti kegiatan seni, lomba, dan pengenalan ekstrakurikuler. Inilah bentuk pendidikan karakter yang harus didorong,” tambahnya.
Pelaksanaan MPLS di Provinsi Lampung untuk tingkat SMA/SMK sederajat dimulai serentak pada Senin, 14 Juli 2025.
Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari dan diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, hingga nilai-nilai dasar pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Americo, juga menyampaikan bahwa pihaknya mendorong inovasi dalam pelaksanaan MPLS. Salah satunya melalui lomba video kreatif antar sekolah.
“Bagi sekolah yang menampilkan kreativitas dalam menyelenggarakan MPLS melalui video, akan kita berikan penghargaan khusus,” kata Thomas.
