BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID – Tidak sampai 1 jam hujan deras mengguyur Bandar Lampung Kamis petang (4/4/2024) sekira pukul 17.00 WIB, kawasan pemukiman penduduk di Gang Keramat, Jl. Dahlia 7 di samping SMP Negeri 34, Labuhan Ratu kembali terendam banjir.
Salah satu warga, Mahfit Joni (49) mengatakan banjir kali ini sudah terjadi untuk ke empat kalinya tahun ini. Sebelumnya tidak pernah terjadi.
“Ya banjir kali ini sudah yang ke empat kalinya. Sebelumnya tidak pernah banjir seperti ini, ” kata Joni, Jumat (5/4/2024).
Joni menduga, penyebabnya karena adanya penyempitan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar Kampus Tekhnokrat. Sebab, aliran sungai tersebut memang mengalir membelah area perguruan tinggi tersebut.
“Kayaknya penyempitannya di sekitar kampus itu, sebab kami cek di pada aliran sungai yang sama di sebelah Mall Bumi Kedaton, di sana tidak terjadi banjir,” ujarnya.
Banjir kali ini menurut Joni termasuk paling parah setelah banjir besar beberapa waktu lalu. Beberapa rumah yang berada tepat di tepi aliran sungai, kali ini terendam hingga mencapai 1 meter lebih.
“Ya ini parah banget, nggak sampai satu jam hujan deras, beberapa rumah di sini terendam sampai satu meter lebih, termasuk SMPN 34 kali ini kebanjiran lagi,” terangnya.
Dirinya berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera mengambil langkah untuk menelusuri apa penyebab banjir yang terus berulang.
” Jika tidak dicari penyebabnya dan ada solusinya, maka banjir pasti akan terus terjadi. Mohon Bu Walikota turun ke sini mengecek lokasi banjir ini, kasihan warga yang kena dampaknya,” imbuhnya.
Sementara, Sudibyo Putra anggota Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung yang saat kejadian banjir berada tidak jauh dari lokasi langsung datang dan melakukan pengecekan.
Menurutnya, banjir tersebut tidak serta merta terjadi, berdasarkan penelusuran yang pernah di lakukan pihak DPRD sebelumnya, diduga penyebabnya ada penyempitan badan sungai dampak pembangunan salah satu gedung di Kampus Tekhnokrat.
“Ya dugaan kami penyebabnya karena penyempitan DAS yang melalui kampus itu, sebab mereka membangun gedung baru di sana. Kepake beberapa meter aliran sungainya, jadinya menyempit,” ujar Sudibyo.
Menurut anggota Fraksi Nasdem itu, pihaknya sudah mempertanyakan dan memanggil dinas PU agar membongkar bangunan yang menyebabkan aliran sungai di wilayah itu menyempit.
“Ya Dinas PU waktu itu sudah pernah kami panggil agar membongkar bangunan yang melanggar itu tapi belum ada realisasinya. Kami juga sudah pertanyakan izin pembangunannya dan Amdalnya, diduga itu menyalahi,” ungkapnya.
Dirinya menyarankan warga yang terdampak banjir agar melayangkan surat resmi ke pimpinan DPRD agar bisa segera diambil tindakan dan ada solusinya.
“Ya sebaiknya bapak-ibu yang terdampak banjir melayangkan surat resmi ke pimpinan dewan. Agar kami punya kekuatan hukum untuk memanggil pihak-pihak terkait, sehingga diketahui apa penyebab pasti banjir tersebut dan bagaimana solusinya,” pungkasnya. (FSA)