Jakarta, inihari.id – Barisan Relawan Jokowi Presiden (BARAJP) mendesak Presiden Joko Widodo agar mencopot Direksi PLN atas adanya pemadaman listrik yang terjadi sejak Selasa (4/6/2024) pukul 11.00 WIB, hingga saat berita ini diturunkan masih terjadi di berbagai tempat.
“Tolong Pak Jokowi, lebih baik dicopot saja Direksi PLN nya, karena tidak bisa bekerja dengan baik alias tidak becus cara kerjanya,” kata Sekjen BaraJP Relly Reagen melalui siaran persnya, Rabu (05/06/2024).
Menurut Reagen, dampak pemadaman yang terjadi hingga mencakup 5 provinsi di Sumatera ini merupakan kejadian luar biasa yang menyebabkan kerugian sangat besar baik oleh masyarakat, pelaku usaha, maupun pemerintah sendiri.
“Hal seperti ini semestinya tidak perlu terjadi, jika pihak PLN bekerja dengan baik, dengan melakukan berbagai antisipasi dan pemeliharaan secara rutin,” ujarnya.
Reagen menegaskan, dengan kelambatan dan kelalaian pihak PLN tersebut, dia meminta Presiden Jokowi agar segera mencopot Direksi PLN dan menggantinya dengan yang lebih mampu bekerja dengan baik.
“Ya kami berharap Presiden Joko Widodo segera mengevaluasi dan mencopot Direksi PLN, mengganti dengan yang lebih mampu bekerja dengan baik,” tutup Reagen.
Sebelumnya, Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Darma Saputra melalui siaran pers mengatakan hingga Rabu (5/6/2024) pukul 20.30 WIB, sebanyak 1.007.088 pelanggan telah kembali menyala.
Menurut Darma, pihak PT PLN (Persero) hingga saat ini terus berupaya melakukan pemulihan pasca gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau – Lahat.
“Pasca terjadinya gangguan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung langsung bergerak cepat melakukan pemulihan dari sisi pembangkit, transmisi dan distribusi, dan melakukan koordinasi dengan stakeholder,” ujarnya, saat dihubungi melalui pesan whatsapp.
Dia menambahkan PLN UID Lampung terus berupaya lakukan penormalan bertahap sehingga masyarakat bisa kembali menikmati listrik.
PLN menyampaikan permohonan maaf atas kondisi ini.
“PLN memohon dukungan dari stakeholder dan masyarakat agar dapat mengatasi gangguan ini secepat mungkin,” tutupnya.
Sementara, hingga diturunkan berita ini keluhan warga terkait pemadaman listrik oleh PLN masih banyak terjadi. Salah satunya disampaikan Ahi, warga Kelurahan Kedaung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
“Sejak pemadaman pada Selasa kemarin sekitar pukul 11.00 WIB hingga saat ini di tempat kami Kelurahan Kedaung belum hidup sama sekali, ini sudah lebih dari 35 jam,” keluhnya.
Ahi mengatakan, akibat tidak ada listrik mereka sudah kehabisan air karena mesin pompa air tidak berpungsi. Selain itu berdampak pada alat elektronik seperti isi kulkas yang membusuk.
“Selain itu alat komunikasi seperti hape dan jaringan internet mati, kami jadi tidak bisa bekerja. Banyak sekali kerugian kami,” ujarnya.
Senada dialami Kristin warga Sebalang, Lampung selatan. Kendati dekat dengan pembangkit listrik tenaga uap dan PT Bukit Asam, wilayah tempatnya bermukim tak luput dari pemadaman.
“Tolong pak, kami di sini dekat dengan pembangkit listrik, ironisnya justru padam hingga saat ini, belum juga hidup,” keluhnya.
Santi, warga Kemiling juga mengeluhkan pemadaman listrik yang begitu lama. Akibatnya, usaha loundry miliknya harus tutup hingga 2 hari.
“Kalau dihitung sejak kemarin dan hari ini, dua hari kami harus tutup. Kerugian kami mencapai Rp 2 juta perhari, karena tidak ada pemasukan. Belum lagi kerugian lainnya, karena beberapa alat kami ada yang rusak akibat tegangan listrik tidak stabil,” ungkapnya. (FSA)