Jakarta, inihari.id – Diterpa isu konflik internal jelang pilkada serentak 2024, Airlangga Hartarto menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Pernyataan pengunduran diri disampaikan melalui vidio dengan durasi 3 menit 22 detik, yang diterima redaksi inihari.id, Minggu (11/8/2024).
“Assalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh, selamat pagi kader Partai Golkar, saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan menjaga keutuhan Partai Golkar, dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, Sabtu (10/8/2024).
Airlangga melanjutkan, sebagai partai besar dan dewasa dalam berorganisasi, selanjutnya DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai ketentuan AD/ART yang berlaku.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Airlangga, demokrasi harus dikawal dan dikembangkan terus menerus. Menurutnya, partai politik adalah pilar demokrasi kita.
“Indonesia adalah negara besar, kita harus memastikan demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Partai Golkar selama ini telah menjadi kebanggaan kita semua, telah menjadi kekuatan terdepan demokrasi Indonesia. Selama 60 tahun kita sudah membuktikan semua itu.
Pada pemilu legislatif 2024, kita sudah bersama-sama menaikkan pencapaian partai kita, dengan merebut 102 kursi DPR RI, serta ratusan, bahkan ribuan kursi di berbagai tingkat pemerintahan dari Sabang sampai Merauke,” paparnya.
Masih kata Airlangga, dengan keringat dan tekad bersama Partai Golkar berhasil melakukan transformasi menjadikan kebanggan seluruh kader.
Selain itu, sambungnya, pada Pilpres yang lalu, Partai Golkar juga sudah memberikan kontribusi yang besar bagi kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Mereka akan menjabat sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2025-2030,” ujarnya. (FESA)