TULANG BAWANG, INIHARI. ID – Bakal calon Bupati Tulangbawang Reka Punnata terus melakukan safari politik tanpa lelah. Kali ini Reka bertemu tokoh masyarakat Gunung Tapa, Kecamatan Gedung Meneng dan berziarah ke Makam Menak Muli Sesunan.
“Kami masyarakat Gunung Tapa, Kecamatan Gedung Meneng, Tulangbawang mendukung yai Reka sebagai bakal calon bupati Tulangbawang,” kata Sobsi Umar salah satu tokoh masyarakat Gunung Tapa di kediaman Dulhadi, Jumat (26/4/2024).
Pada pertemuan tersebut, para tokoh masyarakat mendoakan mantan ketua KPU Tulangbawang itu kelak menjadi pemimpin yang bisa mengembalikan kejayaan Tulangbawang di masa lalu.
“Tulangbawang itu dari dulu sudah terkenal sampai ke mancanegara. Pernah menjadi pusat perdagangan dan ekonomi. Kami yakin yai Reka Punnata bisa mengembalikan masa kejayaan itu,” kata Ibrahim salah satu tokoh masyarakat Gunung Tapa lainnya.
Eka Candra, koordinator relawan pemenangan Reka punnata mengatakan, dukungan akan terus mengalir dari masyarakat Kecamatan Gedung Meneng.
“Saya yakin nantinya, jika yai Reka lolos dan terdaftar di KPU sebagai calon bupati. Kami pastikan suara yai Reka di sini di atas 55 persen,” ujarnya.
Kang Can, panggilan akrabnya, dalam waktu dekat akan menggelar konsolidasi di kampung Bakung, Kecamatan Gedung Meneng.
“Kami sudah pernah sosialisasi di kampung Gedung Meneng, Gedung Bandar Rahayu, Gunung Tapa Udik dan sekarang kedua kalinya di kampung Gunung Tapa. InsyaAllah kita akan terus merayap dan dalam waktu dekat akan bertemu dengan anak-anak muda dan tokoh Bakung,” ungkap Eka Candra.
Reka Punnata pada sambutannya, menyampaikan maksud dan tujuan dirinya maju di pilkada Tulangbawang 27 November 2024 mendatang.
“Saya maju menjadi bupati Tulangbawang dilandasi niat bagaimana membangun masa depan kabupaten ini secara filosofis. Karena Tulangbawang yang kita cintai ini ditetapkan sebagai kabupaten pada tahun 1997 yang namanya diambil dari nama sungai Tulangbawang”.
“Oleh sabab itu fokus utama saya bagaimana menjadikan masyarakat Tulangbawang memiliki sifat seperti air. Air itu tidak akan mengkhianati janjinya, ia mengalir searah dari atas ke bawah. Berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, contoh api berkobar-kobar ke segala arah begitu juga udara, kemudian bumi dia berputar tidak ajek”.
“Sifat air itu, harus pas, kurang air (kemarau) kita kesusahan, kelebihan (banjir) kita kesusahan. Mengenai program, sederhana saja, secara geografis sungai itu pasti ada rawa, darat dan muaranya di laut, dari empat karakter wilayah, tentunya kita akan menemukan bagaimana cara membangun Tulangbawang, kunci utamanya bangun sumber daya manusianya,” tutupnya. (rls)