banner 728x250

Wajib Isi Google Form untuk Musisi Lampung Tampil di Pekan Raya Lampung 2024. Angga The Potters ; Penyelenggara Minim Riset !!!

banner 120x600
banner 468x60

BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID – Setelah banyak pihak menyampaikan kritik kepada penyelenggara Pekan Raya Lampung (PRL) 2024, kali ini kritik tajam juga disampaikan musisi sekaligus akademisi UPI YAI jakarta DR (can) Angga Rinzani, SIP, MM.

Dihubungi jurnalis inihari.id, Rabu (24/4/2024), Angga panggilan akrab pria ganteng berambut gondrong ini mengatakan, telah banyak beredar gambar form isian bagi musisi lokal yang akan mengisi acara di Pekan Raya Lampung. Dari isian itu musisi lokal diberi pertanyaan akan tampil secara sukarela atau melalui manajemen.

banner 325x300

“Terus terang, saya kaget lihat PRL sekarang ini kok mewajibkan musisi untuk mengisi form bagi yang berkeinginan tampil manggung di acara PRL. Parahnya isian itu mewajibkan musisi untuk menjawab pertanyaan apakah akan tampil sukarela atau melalui manajemen,” ujar gitaris The Potters dan Ketua Biro Industri Musik DPD Pappri Lampung itu.

Kepada inihari.id Angga mengungkapkan kesedihannya sebagai sesama musisi. “Sedih aja saya melihat perlakuan penyelengara PRL 2024 ini terhadap seniman dan musisi Lampung. Mestinya jika penyelenggara memahami masyarakat musik lampung, gak ada pertanyaan semacam itu. Langsung aja negoisasi fee manggung, berapa budgetnya dan lain sebagainya. Toh siapa saja yang masuk arena PRL wajib beli tiket ke penyelenggara,”

“Atau, meski gratis sangat-sangat tidak realistis karena ada tiket masuk ke acara PRL itu. Andaikan untuk kepentingan akumulasi keuntungan si penyelenggara sekaligus menjawab kritik banyak pihak atas minimnya keterlibatan musisi Lampung, buat saja undangan pada musisi Lampung untuk tampil secara sukarela. Gak usah dibuat pilihan dibayar apa enggak. Kesannya merendahkan musisi Lampung yang seolah kebelet tampil manggung di PRL,” segahnya kesal

Selanjutnya Angga juga menyampaikan. Jika pertanyaannya mau sukarela atau dibayar diperuntukkan ke musisi Lampung, maka akan muncul juga pertanyaan bagaimana perlakuan mereka terhadap musisi luar, dibayar atau sukarela.

“Saya yakin berapapun harga yang musisi luar minta pasti dibayar untuk tampil, karena kesan saya, ini acara berbayar untuk lihat musisi luar manggung, ya semacam acara konser begitu, bukan lagi acara masyarakat Lampung untuk melihat hasil pembangunan. Padahal sedari dulu, bahkan sejak saya kecil, ratusan ribu pengunjung pasti datang di acara tahunan ini untuk lihat keberhasilan pemerintah baik pemerintah provinsi ataupun kabupaten/kota,” ungkap pria yang berdomisili tak jauh dari lokasi penyelengaraan PRL itu.

Angga juga mempertanyakan metode memilih musisi yang akan tampil. “Ihwal form ini, saya langsung mensimulasikan dipikiran saya, jika seandainya ada 800 musisi yang mengisi form PRL ini, sementara waktu dan kesempatan hanya untuk 30 musisi, lantas dengan dasar apa mereka menentukan siapa yang akan tampil. Apakah karena sukarelanya atau karena siapa yang paling low budget melalui manajemen..?,” tanya musisi yang sudah banyak menciptakan lagu ini.

“Akhirnya saya berkesimpulan bahwa penyelenggara PRL 2024 ini minim literasi dan kurang riset tentang masyarakat musik Lampung. Mereka belum memiliki database, siapa saja musisi dan seniman Lampung yang sudah memiliki karya, dan bisa dihubungi,” pungkasnya. (BA)

banner 325x300 banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 400x130