LAMPUNG SELATAN, INIHARI.ID – Warga Dusun Damar Agung, Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, mengeluhkan kondisi Jalan Swadaya yang hingga kini belum pernah tersentuh pembangunan aspal. Jalan utama yang membelah dusun mereka itu telah bertahun-tahun dibiarkan rusak.
Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh warga saat mengikuti Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang digelar Anggota Komisi V DPRD Lampung Provinsi, Muhammad Junaidi, SH, pada Minggu (22/6/2025).
“Kami memohon bantuan kepada Bapak Junaidi agar jalan ini bisa dibantu supaya diaspal. Sejak masa transmigrasi tahun 1959 sampai sekarang belum pernah diaspal. Padahal ini termasuk jalan utama,” ujar Suwanto, warga RT 03/RW 08 Dusun Damar Agung.
Pernyataan Suwanto turut diamini warga lainnya yang hadir. Mereka mengaku sudah berkali-kali mengusulkan perbaikan jalan, namun belum ada realisasi dari pemerintah.
Menanggapi hal itu, Muhammad Junaidi—yang akrab disapa Bung Adi—berjanji akan mengawal aspirasi warga tersebut dalam penganggaran.
“Sekarang ini mau masuk APBD Perubahan. Saya akan upayakan supaya bisa diperbaiki. Kalau belum bisa tahun ini, akan kita perjuangkan tahun depan,” kata Bung Adi.
Ketua DPC Partai Demokrat Lampung Selatan itu juga meminta warga melalui aparatur desa untuk segera mengajukan proposal resmi ke Pemerintah Kabupaten.
“Nanti buat saja proposalnya. Kan kita punya Pak Johani, anggota DPRD dari dapil sini. Beliau nanti akan bantu kawal agar bisa masuk anggaran,” imbuhnya.
Di hadapan warga, Bung Adi juga menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, Pancasila bukan hanya untuk dihafal, tetapi harus menjadi pedoman dalam bertindak.
“Pancasila adalah ideologi bangsa. Harus kita amalkan dalam tindakan sehari-hari, bukan sekadar diucapkan,” tegasnya.
Senada dengan Junaidi, Anggota DPRD Lampung Selatan dari Fraksi Demokrat, Johani, menambahkan bahwa ruas Jalan Swadaya sebenarnya sudah pernah diukur oleh Dinas Pekerjaan Umum. Hanya saja, anggarannya sempat dicoret karena efisiensi dana dari pemerintah pusat.
“Perencanaannya sudah ada, tapi anggarannya dihapus karena efisiensi dari pusat. Tapi nanti akan diupayakan kembali dibantu Pak M. Junaidi. Kami minta bapak-ibu bersabar,” terang Johani.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti lebih dari seratus warga dan berlangsung dengan antusiasme tinggi hingga acara selesai.(*)
