banner 728x250

Pemprov Lampung Dukung Penuh KKN Tematik Perlindungan Anak UIN Raden Intan 2025

Sejalan dengan program unggulan Gubernur Mirza terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak

banner 120x600
banner 468x60

BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID — Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Perlindungan Anak Tahun 2025 yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Program ini selaras dengan salah satu dari 18 program unggulan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, yakni pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak, perempuan, penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok rentan lainnya.

banner 325x300

Kegiatan KKN tersebut secara resmi dilepas oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, M. Firsada, mewakili Gubernur Mirza, di Ruang Sungkai, Balai Keratun, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Kamis (19/6/2025).

Bangun Kepedulian Lewat Aksi Nyata

Firsada menegaskan, pembangunan di Lampung tak hanya fokus pada fisik dan infrastruktur, namun juga menyasar aspek sosial, khususnya perlindungan anak. Ia menyebut, kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi langkah konkret pemerintah dalam merespons persoalan kekerasan terhadap anak yang masih tinggi di daerah itu.

> “Kami hadir untuk memberi harapan. KKN Tematik ini adalah wujud kolaborasi, inovasi, dan kepedulian terhadap anak-anak, masa depan bangsa,” ujar Firsada.

Ia menambahkan, kehadiran mahasiswa di desa dan kelurahan akan menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan realita sosial yang dihadapi masyarakat.

Angka Kekerasan Anak Masih Tinggi

Mengutip data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), sepanjang 2024 terjadi 698 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lampung. Dari jumlah itu, 568 korban adalah perempuan dan 130 laki-laki.

“Angka ini bukan sekadar statistik. Di baliknya ada air mata, trauma, dan anak-anak yang kehilangan senyumnya,” ucap Firsada dengan nada prihatin.

Karena itu, ia menilai KKN Tematik ini bukan hanya program akademik, tetapi bagian dari gerakan kolektif yang menanamkan kesadaran hak-hak anak di tingkat akar rumput.

Peran Mahasiswa Diharapkan Jadi Katalis

Firsada berharap mahasiswa mampu menjadi agen perubahan dan menyampaikan pesan edukatif tentang pola asuh yang sehat dan perlindungan terhadap anak dari kekerasan, termasuk kekerasan digital yang kian marak.

> “Ini bukan sekadar tugas akademik. Ini panggilan nurani. Kalian akan bertemu anak-anak yang mungkin belum pernah mendengar apa itu hak, tapi mereka tahu rasanya takut,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi agar agenda perlindungan anak berjalan efektif dan berkelanjutan.

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Di akhir sambutannya, Firsada menyampaikan apresiasi atas dedikasi mahasiswa peserta KKN, dan berharap program semacam ini bisa terus digelar secara konsisten.

> “Program ini adalah langkah awal. Tapi jangan berhenti di sini. Mari jadikan ini gerakan bersama untuk mewujudkan Lampung yang ramah anak,” tutupnya.(*)

 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 400x130