Bandarlampung, Inihari.id-Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Daerah Pemilihan 7 Lampung Tengah, Singa Ersa Awangga, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tragis yang terjadi di wilayah tersebut beberapa hari lalu, yang melibatkan aksi pembakaran dan menelan korban jiwa. Ia berharap peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Kita semua sangat prihatin. Kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi apabila persoalan diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan,” kata Singa, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, segala bentuk konflik sosial sepatutnya dihindari dengan memperkuat dialog dan komunikasi antara masyarakat, aparatur kampung, serta pihak-pihak terkait. Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk mengedepankan pendekatan damai dan tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis.
Singa juga menegaskan pentingnya respon cepat dari aparat keamanan dalam menangani laporan masyarakat agar potensi konflik bisa dicegah sejak dini. Ia berharap kejadian pada 17 Mei lalu menjadi bahan evaluasi menyeluruh.
Terkait isu yang diduga menjadi pemicu kerusuhan, yaitu distribusi bantuan sosial berupa beras, Singa mengungkapkan adanya informasi di masyarakat mengenai dugaan bantuan tidak sampai ke penerima, bahkan muncul kabar tentang pemalsuan tanda tangan.
“Kami dengar dari beberapa sumber, ada ketidakpuasan karena bantuan tidak diterima. Tapi informasi ini masih simpang siur dan belum bisa dipastikan. Biarlah aparat kepolisian bekerja untuk mengusut kebenarannya,” ujarnya.
Namun, Singa juga memberikan klarifikasi berdasarkan data di lapangan. Ia menyebut, berdasarkan penelusurannya, bantuan beras yang dimaksud sudah tidak ada lagi dalam beberapa bulan terakhir, terutama sejak memasuki musim panen.
“Kebetulan istri saya juga menjabat kepala kampung. Informasi dari beliau, bantuan beras sudah tidak lagi disalurkan. Dulu memang ada bantuan beras El Nino, tapi sekarang sudah tidak ada lagi,” jelasnya.