banner 728x250

Dari Doa Ibu ke Puncak Menara Siger: Harapan Indonesia di Pundak Rizky

banner 120x600
banner 468x60

LAMPUNG SELATAN, INIHARI.ID – Di bawah langit biru yang menaungi Menara Siger pada pagi 17 Agustus 2025, Sang Merah Putih perlahan naik ke ujung tiang, membawa haru dan kebanggaan. Di balik kibaran itu, berdirilah seorang remaja tangguh: Muhammad Rizky Prasetyawan, siswa SMKN 1 Kalianda, yang dipercaya mengemban tugas sakral sebagai pengibar bendera pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Namun kisah Rizky bukan sekadar tentang upacara. Ini adalah kisah tentang harapan yang tumbuh dari tanah sederhana, tentang doa ibu yang menjelma menjadi kekuatan, dan tentang seorang anak bangsa yang menapaki panggung sejarah dengan hati penuh cinta.

banner 325x300

Berawal dari Dusun, Berujung di Menara

Rizky lahir di Tangerang pada 12 Maret 2009, namun ia dibesarkan di Dusun Banyumas, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Di dusun kecil itulah, nilai-nilai kedisiplinan, kerja keras, dan ketulusan ia kenal sejak dini.

Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Rizky biasa membantu sang ibu, Susimah, menyapu halaman. Ia tak pernah lupa mencium tangan ibunya — gestur sederhana yang bagi Susimah adalah doa yang setiap hari ia titipkan.

“Jaga dirimu baik-baik, Nak. Semoga langkahmu selalu dalam lindungan Allah,” ucap ibunya suatu pagi, menjelang masa karantina latihan Paskibraka.

Kata-kata itu, sederhana namun penuh makna, menjadi jangkar Rizky saat rasa lelah mulai menguji semangatnya. Terik matahari, latihan fisik yang berat, dan rindu pada keluarga bukan hal mudah. Namun dalam setiap tetes keringat, ia selalu mengingat satu hal: tugas ini lebih besar dari dirinya sendiri.

Pemuda Seribu Aktivitas, Satu Tujuan

Di sekolah, Rizky dikenal aktif di berbagai organisasi: Paskibra, OSIS, Pramuka, Saka Bhayangkara, hingga komunitas pecinta alam Parimba Katankye. Baginya, setiap aktivitas adalah ruang untuk belajar bertanggung jawab dan menempa karakter.

Ia percaya, pemuda masa depan harus siap menghadapi tantangan dengan kedisiplinan, keberanian, dan cinta pada tanah air.

Dan ketika akhirnya ia berdiri tegak di lapangan Menara Siger, mengenakan seragam putih dan membawa Sang Merah Putih menuju puncak tiang, yang hadir bukan hanya sosok remaja, tapi juga cermin dari harapan bangsa.

Doa yang Menjawab Langit

Di antara ribuan pasang mata yang menyaksikan, dua pasang mata tampak paling berkaca-kaca. Hari Prasetyo dan Susimah, orang tua Rizky, berdiri di tengah kerumunan. Mereka menyaksikan anak yang dulu mereka tuntun berjalan, kini berdiri gagah sebagai bagian dari sejarah negeri.

“Dia bukan hanya mengibarkan bendera, tapi juga mengangkat doa kami ke langit,” ujar sang ayah dengan suara bergetar.

Harapan dari Generasi Baru

Kisah Muhammad Rizky Prasetyawan bukan hanya tentang upacara kemerdekaan. Ini adalah gambaran nyata tentang bagaimana anak-anak dari pelosok negeri bisa berdiri di panggung kehormatan—asal diberi ruang, kesempatan, dan kepercayaan.

Rizky adalah wajah masa depan Indonesia: tumbuh dari akar yang kuat, dibentuk oleh nilai keluarga, dan bergerak dengan semangat pengabdian. Ia mewakili ribuan pemuda lain yang, meski lahir di desa, tak pernah berhenti bermimpi besar.

Di Menara Siger, Merah Putih tak hanya berkibar karena angin, tapi juga karena harapan yang dibawanya. Dan di balik bendera itu, ada Rizky — dan jutaan anak muda Indonesia — yang siap menjaga nyala kemerdekaan untuk puluhan tahun ke depan. (**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 400x130