Akhirnya Tuntutan Buruh PT Sari Segar Husada Dipenuhi, Sisa THR Akan Dibayar Setelah Bank Beroperasi Pasca Lebaran

LAMPUNG SELATAN, INIHARI.ID – Setelah 2 hari berunjuk rasa, perjuangan buruh PT. Sari Segar Husada akhirnya menuai hasil. Pihak management perusahaan pengolahan kelapa itu akan memenuhi tuntutan para buruh. ful

“Alhamdulillah bang, menang kami, THR akan dibayar full sesuai dengan kemauan para buruh harian dan borongan,” kata Ricki Irawan (30) salah satu buruh yang ikut berunjuk rasa.

“Tadi juga Pak Bupati Nanang Ermanto dan Pak Kapolres juga datang membantu mediasi dengan pihak perusahaan,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Ricky mengatakan, karena perbankan sudah tutup maka sisa THR akan dibayarkan via transfer setelah bank kembali beroperasi pasca lebaran idul fitri 2024.

“Ya janjinya begitu sisanya akan dibayar setelah bank buka,” imbuhnya.

Kendati pihak perusahaan berjanji akan membayarkan setelah lebaran. Tetapi para buruh masih belum seratus persen percaya. Mereka akan kembali menggelar unjuk rasa jika ternyata perusahaan ingkar janji.

“Kalau perusahaan nggak bayar sisanya setelah lebaran ya kami akan demo lagi lebih besar lagi,” ujarnya.

Masih di lokasi yang sama, Kapolsek Katibung AKP Aos Kusni Palah mewakili Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin di hadapan pengunjuk rasa menginformasikan jika tuntutan buruh akan dipenuhi.

“Ya tadi informasi dari HRD Pak Hendra sisa THR akan dibayar setelah bank buka selesai lebaran,” kata Aos.

Karena tuntutan sudah dipenuhi, Aos meminta para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.

“Jadi sekarang bapak ibu semua sebaiknya membubarkan diri ya, sabar tunggu setelah bank buka lagi, pasti dibayarkan, percayalah sama saya, ” ujarnya.

Sebelumnya, dikutip dari laman Diskominfo Kabupaten Lampung Selatan, mendengar aksi demonstrasi karyawan PT. Segar Sari Husada, Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Hermanto langsung menjumpai para pendemo, Jum’at malam (5/4/2024).

Pada kesempatan itu, Bupati Lampung Selatan mendengar aspirasi dari para karyawan PT. SSH tersebut. Dirinya mengatakan, akan memperjuangkan hak-hak karyawan yang belum disalurkan oleh pihak perusahaan melalui manajemen.

”Saya meminta kepada para karyawan agar tidak melakukan aksi anarkis. Saya langsung yang akan menyelesaikan masalah ini, besok pagi saya akan kembali lagi ke perusahaan ini dan melakukan mediasi terhadap perusahaan untuk segera menyelesaikan masalah ini ,” ucapnya.

Terpisah, anggota DPRD Lampung Selatan dari Fraksi Partai Demokrat Suhendra, juga menyesalkan tindakan pihak perusahaan PT Sari Segar Husada (SSH) yang tidak membayarkan THR karyawannya.

Menurut Suhendra, seharusnya pihak PT SSH mengikuti aturan yang berlaku, bahwa diwajibkan bagi perusahaan agar membayarkan THR ke karyawannya minimal H-7 lebaran.

“Nah ini lebaran tinggal 5 hari lagi, seharusnya sudah dibayarkan, kasihan mereka. Ini kan mau lebaran, tentunya mereka butuh uang itu untuk membeli keperluan hari raya,” ujar Sekretaris DPC Partai Demokrat Lampung Selatan itu melalui sambungan telepon, Juma’at malam, (5/4/2024).

Dia menambahkan, atas nama Fraksi Demokrat menghimbau dan meminta pihak management PT SSH agar segera membayarkan THR karyawan tersebut.

“Ya saya himbau, agar pihak perusahaan segera membayarkan hak karyawan tersebut, apapun alasannya,” tegas dia.

Diketahui seratusan karyawan PT Sari Segar Husada (PT.SSH) menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut Tunjangan Hari Raya (THR) yang jadi haknya dibayarkan penuh oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Dari vidio unjuk rasa yang diterima redaksi inihari.id nampak seratusan karyawan PT SSH berunjuk rasa tepat di gerbang masuk perusahaan, yang tidak jauh dari tepi Jalan Lintas Sumatera, Jumat petang (5/4/2024).

PT. SSH diketahui bergerak di bidang pengolahan kelapa, beralamat di Jalan Raya Bakauheni No.Km. 16, Tarahan, Kec. Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Salah satu karyawan yang berunjuk rasa RI (30) yang mewanti-wanti namanya disamarkan, mengatakan unjuk rasa yang mereka lakukan sepontan tanpa direncanakan sebelumnya.

“Ya demonya spontan bang, tanpa direncanakan. Begitu dapat informasi THR kami hanya mau dibayarkan perusahaan setengah bulan saja, kami langsung menolak dan berdemo,” ujarnya.

Dia menjelaskan, unjuk rasa tersebut sudah berlangsung sejak Jum’at siang sekira pukul 14.00 WIB. Karena belum ada kesepakatan juga dan tuntutan mereka agar THR dibayarkan penuh ditolak pihak perusahaan, mereka memutuskan tetap bertahan hingga malam hari.

“Ya demonya dari siang tadi, karena pihak perusahaan tidak mau memenuhi agar THR dibayarkan sekarang juga, kami menolak bubar. Jadi demonya lanjut sampai malam ini,” terangnya.

Sebenarnya, ujar dia, sudah ada pernyataan di atas materai dari pihak perusahaan melalui bagian HRD bernama Hendra, yang berjanji secara tertulis akan mengawal tuntutan mereka ke pihak pimpinan perusahaan. Namun karena baru akan dilakukan besok Sabtu (6/4/2024) para pengunjuk rasa kembali menolak.

“Kami nggak mau besok, kami maunya hari ini juga dibayarkan THR nya sesuai peraturan pemerintah saja, ” tegasnya.

Dikatakannya, karyawan yang berunjuk rasa adalah karyawan borongan dan harian. Kalau karyawan tetap THR nya sudah dibayar penuh.

“Alasan perusahaan karena sedang pailit, jadi hanya akan dibayar setengah gaji saja. Sedangkan yang karyawan tetap semua dibayar full. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya semua dibayar penuh sesuai aturan perburuhan,” ujarnya.(FSA)

 

 

Penulis: FSAEditor: Ferry Susanto
Exit mobile version