KARANGANYAR, INIHARI.ID – Seorang dosen perempuan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar indekosnya di Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (16/6/2025) malam. Korban diketahui bernama Theresia R., berusia 42 tahun, yang merupakan dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Katolik di wilayah Solo Raya.
Jenazah Theresia ditemukan oleh petugas kepolisian setelah adanya laporan warga mengenai bau menyengat dari kamar kos korban yang tak kunjung terbuka selama beberapa hari. Warga dan pemilik kos akhirnya melapor ke Polsek Colomadu.
Tim Inafis Polres Karanganyar yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
> “Setelah dibuka, ditemukan Theresia sudah meninggal. Diperkirakan korban sudah wafat lebih dari empat hari,” kata seorang petugas di lokasi kejadian kepada Tribunjateng.com, Senin malam.
Menurut polisi, korban tinggal seorang diri di kamar indekos tersebut dan dikenal sebagai pribadi tertutup. Sejumlah saksi di sekitar lokasi mengaku terakhir melihat korban pada Jumat sore (13/6/2025).
Dugaan Sementara karena Sakit
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold H.Y. Kumontoy melalui Kasatreskrim Polres Karanganyar menyebut, dari pemeriksaan luar oleh tim medis, tidak ditemukan unsur kekerasan.
> “Dugaan awal korban meninggal dunia karena sakit. Namun kami tetap menunggu hasil pemeriksaan medis lengkap dari rumah sakit,” ujar Kasatreskrim dalam keterangan resmi, Selasa (17/6/2025).
Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Karanganyar untuk proses visum dan autopsi guna memastikan penyebab kematian secara ilmiah.
Kampus Sampaikan Duka Cita
Pihak kampus tempat korban mengajar turut menyampaikan duka cita atas kejadian ini. Rektor universitas menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Theresia, yang dikenal sebagai dosen berdedikasi tinggi dan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
> “Kami sangat kehilangan. Almarhumah adalah sosok pendidik yang tekun dan sangat peduli pada mahasiswa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujar Rektor dalam pernyataan tertulisnya.
Hingga kini, keluarga korban masih dalam perjalanan dari luar kota menuju Karanganyar. Pihak kampus berkomitmen akan mendampingi proses pemulangan jenazah serta membantu kebutuhan administratif lainnya.(*)
