banner 728x250

Ketua Komisi V DPRD Lampung Soroti Rendahnya Hasil Tes Akademik Siswa SMP, Dorong Peningkatan Kompetensi Guru

banner 120x600
banner 468x60

BANDARLAMPUNG, INIHARI.ID – Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, menyoroti rendahnya hasil tes kemampuan akademik siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebagai cerminan rendahnya kualitas pendidikan di daerah tersebut. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi guru guna memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh.

“Selama ini kita terlalu fokus mengejar kuantitas, tapi belum menyentuh aspek kualitas pendidikan. Hasil tes akademik siswa menuju jenjang SMA sangat memprihatinkan,” kata Yanuar dalam keterangan di Bandarlampung, Sabtu (28/6/2025).

banner 325x300

Yanuar mengacu pada data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung yang menunjukkan hanya 10,34 persen dari 3.863 peserta tes akademik siswa SMP yang memperoleh nilai di atas skor 50. Sebaliknya, sebanyak 89,66 persen berada di bawah ambang batas kelulusan.

Ia mengatakan, kondisi ini seharusnya menjadi indikator kuat bagi pemangku kepentingan untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem dan kualitas pengajaran di sekolah.

Evaluasi Bukan Sekadar Formalitas

Yanuar juga mengkritisi program-program peningkatan kompetensi guru yang selama ini dinilainya cenderung bersifat administratif dan formalitas belaka.

“Peningkatan kompetensi jangan hanya dilakukan sebagai syarat untuk kenaikan tunjangan atau pemenuhan administrasi. Kami ingin kegiatan ini benar-benar berdampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut sejalan dengan kebijakan Gubernur Lampung yang menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai investasi jangka panjang.

“Kita patut mengapresiasi Gubernur Lampung yang berani mengambil langkah tak populer seperti peningkatan SDM. Ini program jangka panjang yang butuh konsistensi, dan sektor pendidikan harus menjadi salah satu prioritas,” kata dia.

Perlunya Ruang bagi Guru untuk Disiplin

Selain soal kompetensi, Yanuar juga menyinggung tantangan guru dalam menerapkan kedisiplinan terhadap siswa. Ia menyebut, banyak guru yang merasa terbatasi karena tekanan dari orang tua murid dan kekhawatiran terhadap pelaporan hukum.

“Sekarang guru mau tegas saja jadi serba salah. Kalau terlalu keras, bisa dilaporkan. Akhirnya siswa jadi kurang fokus dan tak disiplin dalam belajar. Ini juga harus dicarikan solusi bersama,” tambahnya.

Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa hanya mengandalkan satu sisi, tetapi membutuhkan sinergi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah.

Yanuar menyampaikan, Komisi V DPRD akan segera melakukan pembahasan dengan Dinas Pendidikan untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang bisa ditempuh guna meningkatkan mutu pendidikan di Lampung, termasuk melalui pelatihan guru yang berkelanjutan.

“Kualitas lulusan kita masih kalah bersaing di tingkat nasional, termasuk saat seleksi masuk perguruan tinggi. Ini harus menjadi perhatian serius,” kata dia.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 400x130