Natar, inihari.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke dua sekolah di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Jum’at, 2 Agustus 2024.
Zulhas pada kunjungannya melakukan sosialisasi kebijakan bangga produk dalam negeri bagi siswa-siswi sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.
Ketua Umum PAN itu juga membagikan makan gratis bergizi di SMK Swadhipa 2 Natar dengan jumlah siswa 1.300 orang, dan di SMAN 1 Natar dengan jumlah 800 siswa.
Pada kesempatan tersebut Zulhas mengatakan bahwa nilai anggaran program makan bergizi gratis (MBG) per porsi akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.
“Program makan bergizi gratis untuk tahun depan anggaran keseluruhannya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sudah ditetapkan yaitu sebesar Rp71 triliun,” ujar Zulhas kepada awak media.
Ia mengatakan untuk penetapan anggaran makan bergizi gratis per porsi nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan daerah, karena harga bahan pangan serta biaya produksi yang berbeda-beda setiap daerah.
“Sebenarnya yang menentukan harga per porsinya adalah para ahli gizi, sebab beda provinsi beda pula harga, biaya dan sebagainya. Jadi disesuaikan dengan kemampuan daerah seperti apa,” katanya.
Dia melanjutkan untuk kelengkapan jenis makanan per porsi pun akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.
“Program makan bergizi gratis ini nanti seperti apa akan dirumuskan oleh ahli gizi, yang menentukan harganya juga mereka, kami hanya memberikan saran saja. Yang penting harus mencukupi gizi anak, dimana harus ada telurnya, ikan, dan buah,” ucap dia.
Menurut dia, saat ini pemerintah masih terus melaksanakan sosialisasi program makan bergizi gratis tersebut ke berbagai daerah.
“Untuk di Lampung dan berbagai daerah ini dalam tahap sosialisasi terlebih dahulu untuk program makan bergizi gratis,” tambahnya.
Tanggapan atas adanya program makan bergizi gratis dikatakan oleh salah seorang siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Lampung Selatan, Ahmad merasa senang.
“Senang karena dapat makan gratis, jadi siang tidak usah jajan di kantin,” kata Ahmad.
Ia mengatakan dengan diberikannya makan gratis dirinya pun dapat lebih menghemat uang saku.
“Uang jajan yang diberi orang tua untuk jajan bisa di tabung untuk beli yang lainnya,” kata dia. (*)