BANDARLAMPUNG, INIHARI.ID – Pemerintah Provinsi Lampung bersama DPRD Provinsi Lampung memprioritaskan peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi yang saat ini masih berada di peringkat 35 dari 38 provinsi di Indonesia.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, kondisi ini tergolong memprihatinkan. Bahkan, pada seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2025, tercatat 81 dari 424 SMA negeri dan swasta di Lampung tidak memiliki satu pun lulusan yang diterima di perguruan tinggi.
“Persoalan ini sudah berlangsung lama dan baru mulai diurai pada kepemimpinan Gubernur Mirza. Targetnya jelas, APK naik dan IPM Lampung ikut terdongkrak,” ujar Deni, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, beban biaya pendidikan menjadi salah satu faktor rendahnya minat siswa melanjutkan studi. Karena itu, Pemprov dan DPRD mendorong penghapusan pungutan seperti uang komite, SPP, dan biaya tambahan lainnya.
Tak hanya itu, subsidi seragam sekolah juga diusulkan agar orang tua tidak terbebani sejak awal masuk sekolah. Kebijakan ini diharapkan menciptakan iklim belajar yang kondusif dan memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ini bagian dari strategi berjenjang: siswa SD semangat masuk SMP, SMP ke SMA, dan akhirnya SMA ke perguruan tinggi. Kami ingin anak Lampung punya peluang yang sama seperti daerah lain,” kata politisi Demokrat ini.
Deni menegaskan, pihaknya akan terus mendorong lahirnya formula kebijakan yang efektif sehingga tahun depan jumlah lulusan SMA Lampung yang diterima di perguruan tinggi meningkat signifikan, baik di kampus negeri maupun swasta.
“Mudah-mudahan tahun depan lebih banyak anak Lampung yang bisa kuliah. Itu target bersama yang sedang kami kejar,” tegasnya.