BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID – Pj. Gubernur Lampung Samsudin mendorong percepatan pengembangan gim (permainan/game) Nasional dengan menciptakan permainan edukatif dan berciri khas daerah di Provinsi Lampung.
Hal itu diungkapkan Pj. Gubernur Samsudin saat memimpin Rapat Percepatan Pengembangan Gim Nasional, di Aula Mahan Agung, Bandarlampung, Kamis (10/10/2024).
Pelaksanaan rapat ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19/2024 tentang Percepatan dan Pengembangan Industri Gim Nasional.
Dalam arahannya, Pj. Gubernur meminta untuk mengumpulkan para kreator, serta stakeholders di masing-masing daerah, untuk menciptakan sebuah permainan yang mengedukasi bagi anak-anak, dan memiliki ciri khas di masing-masing daerah kabupaten maupun kota, di Provinsi Lampung.
Sebagai tindak lanjut rapat percepatan pengembangan gim nasional, Pj. Gubernur Lampung menyiapkan rencana aksi daerah untuk mempercepat pengembangan gim nasional yaitu, peningkatan penggunaan gim lokal, penguatan talenta pembuat gim lokal, penyediaan infrastruktur sarana prasarana, dan dukungan komitmen melalui regulasi serta penyesuaian anggaran.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada 2021 terdapat 121,7 juta pemain game di Indonesia dan meningkat jadi 174,1 juta di 2022.
Berdasarkan potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Pj. Gubernur Samsudin mengungkapkan strategi percepatan pengembangan industri gim nasional, antara lain melalui pengembangan riset, serta pendidikan, kemudian melalui pendanaan dan pembiayaan yang optimal, penyediaan infrastruktur, dan pengembangan sistem pemasaran.
Selanjutnya skema pemberian insentif, memfasilitasi kekayaan intelektual, serta memberikan perlindungan hasil kreativitas.
Pada kesempatan ini, Pj. Gubernur menyatakan bahwa sampai saat ini pro kontra juga masih ada karena belum semua para tokoh di lapisan masyarakat pasti akan menilai gim dapat menjadi sebuah pembelajaran yang baik.
Tetapi Pj. Gubernur menekankan bahwa ini adalah kebijakan nasional yang harus kita dukung, harus dikembangkan secara nasional dan dilakukan percepatannya agar dapat menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan di daerah masing-masing.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Fitria Khasanah yang merupakan siswi sekolah menengah pertama yang telah menciptakan beberapa gim bernuansakan edukasi pengetahuan seputar Provinsi Lampung.
Fitria telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai developer game edukasi termuda dengan karya terbanyak, dan mendapatkan penghargaan Rekor dari Lembaga Prestasi Indonesia.(Adpim)