BANDARLAMPUNG, INIHARI.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah pusat untuk meningkatkan pemenuhan gizi peserta didik berjalan lambat di sejumlah daerah, termasuk Kota Metro, Lampung.
Hingga pertengahan 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro mencatat baru dua dapur MBG yang aktif melayani siswa, dari total 227 satuan pendidikan yang ditargetkan.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, menyebut belum meratanya pelaksanaan MBG tidak hanya terjadi di Metro, tetapi juga di beberapa daerah lain, termasuk DKI Jakarta.
“Ini program baru yang tentu membutuhkan proses uji coba dan persiapan. Beberapa daerah sudah mulai menjalankannya sebagai pilot project,” kata Deni, Senin (23/6/2025).
Menurut dia, pemerintah pusat telah menyiapkan skema pelaksanaan secara matang, termasuk aspek keamanan dan kelayakan makanan yang akan disajikan bagi anak-anak sekolah.
“Informasinya, program ini akan menyasar seluruh murid di Indonesia. Tapi memang butuh kesiapan, mulai dari struktur pelaksana di daerah hingga tenaga dapur yang benar-benar kompeten,” ujarnya.
Deni menilai MBG adalah langkah strategis dalam pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. Ia menyebut ada dua program kunci dalam peningkatan kualitas SDM nasional, yaitu swasembada pangan dan pemberian makanan bergizi gratis.
“Kalau kita ingin generasi mendatang tumbuh kuat, mereka perlu asupan gizi yang seimbang. MBG ini jawabannya,” tegasnya.
Deni juga menekankan pentingnya komitmen seluruh daerah untuk mendukung suksesnya program nasional tersebut.
“Efisiensi dan konsistensi pemerintah daerah menjadi kunci bersama dalam mewujudkan MBG,” pungkasnya.(*)
