Lampung Selatan, Inihari.id – Komisi II DPRD Provinsi Lampung merespons keluhan petani terkait harga jual gabah yang anjlok di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Rencananya, komisi tersebut akan segera turun langsung ke lapangan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Sejumlah petani di Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di Kecamatan Sidomulyo dan Candipuro, menyampaikan keluhan mereka terkait harga gabah yang dibeli oleh agen yang mengaku dari Badan Urusan Logistik (Bulog) di bawah HPP yang seharusnya sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Sekarang gabah kami hanya dihargai Rp5.800 per kilogram, jauh di bawah harga pemerintah,” ujar salah seorang petani yang enggan disebut namanya di Kecamatan Sidomulyo.
Hal serupa juga dialami petani di Kecamatan Candipuro. Harga jual gabah mereka bahkan hanya mencapai Rp5.700 per kilogram. Para petani menyebut bahwa alasan agen membeli dengan harga rendah dikarenakan jarak pengiriman yang jauh serta beban biaya bongkar muat dan transportasi.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Fatikatul Khoiriyah menyatakan akan melakukan pengecekan ke lapangan guna mengklarifikasi kebenaran laporan tersebut. Ia menegaskan pentingnya pengawasan agar petani tidak dirugikan.
“Nanti kita cek dulu ya, itu yang agen-agen bisa disebutkan nama-nama pabriknya. Nanti dicek dulu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).
Komisi II DPRD berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga gabah agar sesuai HPP, demi melindungi kesejahteraan petani di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil.
