Bandar Lampung, inihari.id – DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung akan mengadakan kegiatan pembekalan politik bagi mahasiswa dan pelajar.
Kegiatan dalam rangka memperingati rangkaian Bulan Bung Karno ini dipusatkan di Kantor DPD PDIP Jl. Pangeran Emir M. Noer No.3 Kelurahan Pengajaran, Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Senin 1 Juli 2024 mendatang.
Rencananya, kegiatan akan diikuti sekitar 200 mahasiswa dan pelajar berasal dari berbagai kampus dan sekolah setingkat SLTA di wilayah Bandar Lampung.
Akan hadir sebagai pemateri dari eksternal yakni, akademisi Dr. Dedi Hermawan, Dr. Hieronymus Soerjatisnanta, dan KH. Ahmad Ishomuddin, M.Ag.
Sedangkan dari internal, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Lampung Umar Ahmad dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung Sutono.
Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Sudin, mengatakan bahwa kegiatan pembekalan politik ini dilakukan untuk mengingatkan anak muda tentang peran penting mereka dalam politik.
“Mengapa politik penting bagi generasi muda? Sebagai mahasiswa dan pelajar, mereka adalah tulang punggung bangsa ini. Masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak muda. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka untuk memahami dan terlibat dalam politik,” kata Sudin, Jumat (28/06/2024).
Menurut Sudin, politik bukanlah sesuatu yang kotor atau menakutkan. Politik adalah seni mengelola negara, mengatur kebijakan, dan mengambil keputusan yang berdampak pada kehidupan masyarakat.
“Tanpa keterlibatan aktif dari generasi muda, politik akan kehilangan energinya dan mungkin akan dikuasai oleh orang-orang yang tidak memiliki visi dan misi untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.
Salah satu hal pertama yang perlu dipahami ucap Sudin, adalah konsep dasar dari politik itu sendiri.
“Politik adalah proses di mana kelompok atau individu membuat keputusan bersama untuk kebaikan umum. Di dalamnya, terdapat banyak aspek seperti kekuasaan, hukum, dan pemerintahan,” imbuhnya.
Memahami ini akan membantu anak-anak muda melihat bagaimana keputusan yang diambil di tingkat nasional maupun lokal mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
“Selain itu, penting bagi mahasiswa dan pelajar memahami bahwa politik tidak hanya terjadi di gedung parlemen atau kantor pemerintah. Politik ada di sekitar kita, mulai dari lingkungan kampus, sekolah, hingga komunitas tempat kalian tinggal. Ketika memilih ketua OSIS, bergabung dengan organisasi mahasiswa, atau ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, kalian sebenarnya sudah terlibat dalam politik,” ungkapnya.
Bung Karno, bung Tomo, Bung Hatta, sejak muda sudah aktif dalam politik Indonesia. Bung Karno lanjut Ketua Komisi IV DPR RI itu, lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Saat usianya baru 14 Tahun, pada tahun 1915, Soekarno tinggal di Surabaya bersama H.O.S. Tjokroaminoto, di mana ia mulai mengenal dunia perjuangan dan terinspirasi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Keberaniannya dalam berbicara dan pemikirannya yang progresif menjadikannya figur yang menonjol. Soekarno tak hanya berbicara, tapi juga bertindak. Ia menerbitkan surat kabar Jong Java dalam bahasa Melayu, membuka jalan bagi penyebaran gagasannya ke masyarakat luas,” paparnya.
Pada tahun 1926, ia mendirikan Algemeene Studie Club (ASC), cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan setahun kemudian.
“Anak-anak muda harus sadar bahwa politik bukan hanya tentang memenangkan pemilu. Politik adalah tentang mengadvokasi perubahan, mengatasi ketidakadilan, dan memperjuangkan hak-hak masyarakat. Anak-anak muda memiliki idealisme dan semangat yang tinggi untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Gunakan semangat itu untuk menginspirasi dan memimpin orang lain,” katanya.
Masa depan ada di tangan anak-anak muda. Gunakan waktu yang ada dengan bijak untuk belajar, berorganisasi, dan berkontribusi dalam politik.
“Jangan biarkan apatisme atau ketidakpedulian menguasai kalian. Ingatlah bahwa setiap suara dan tindakan kalian memiliki kekuatan untuk mengubah arah bangsa ini,” tutupnya. (Rls)