LAMPUNG SELATAN, INIHARI.ID – Anggota DPRD Lampung Selatan dari Fraksi Partai Demokrat Suhendra, menyesalkan tindakan pihak perusahaan PT Sari Segar Husada (SSH) yang tidak membayarkan THR karyawannya.
Menurut Suhendra, seharusnya pihak PT SSH mengikuti aturan yang berlaku, bahwa diwajibkan bagi perusahaan agar membayarkan THR ke karyawannya minimal H-7 lebaran.
“Nah ini lebaran tinggal 5 hari lagi, seharusnya sudah dibayarkan, kasihan mereka. Ini kan mau lebaran, tentunya mereka butuh uang itu untuk membeli keperluan hari raya,” ujar Sekretaris DPC Partai Demokrat Lampung Selatan itu melalui sambungan telepon, Juma’at malam, (5/4/2024).
Dia menambahkan, atas nama Fraksi Demokrat menghimbau dan meminta pihak management PT SSH agar segera membayarkan THR karyawan tersebut.
“Ya saya himbau, agar pihak perusahaan segera membayarkan hak karyawan tersebut, apapun alasannya,” tegas dia.
Sebelumnya, seratusan karyawan PT Sari Segar Husada (PT.SSH) menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut Tunjangan Hari Raya (THR) yang jadi haknya dibayarkan penuh oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Dari vidio unjuk rasa yang diterima redaksi inihari.id nampak seratusan karyawan PT SSH berunjuk rasa tepat di gerbang masuk perusahaan, yang tidak jauh dari tepi Jalan Lintas Sumatera, Jumat petang (5/4/2024).
PT. SSH diketahui bergerak di bidang pengolahan kelapa, beralamat di Jalan Raya Bakauheni No.Km. 16, Tarahan, Kec. Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Salah satu karyawan yang berunjuk rasa RI (30) yang mewanti-wanti namanya disamarkan, mengatakan unjuk rasa yang mereka lakukan sepontan tanpa direncanakan sebelumnya.
“Ya demonya spontan bang, tanpa direncanakan. Begitu dapat informasi THR kami hanya mau dibayarkan perusahaan setengah bulan saja, kami langsung menolak dan berdemo,” ujarnya.
Dia menjelaskan, unjuk rasa tersebut sudah berlangsung sejak Jum’at siang sekira pukul 14.00 WIB. Karena belum ada kesepakatan juga dan tuntutan mereka agar THR dibayarkan penuh ditolak pihak perusahaan, mereka memutuskan tetap bertahan hingga malam hari.
“Ya demonya dari siang tadi, karena pihak perusahaan tidak mau memenuhi agar THR dibayarkan sekarang juga, kami menolak bubar. Jadi demonya lanjut sampai malam ini,” terangnya.
Sebenarnya, ujar dia, sudah ada pernyataan di atas materai dari pihak perusahaan melalui bagian HRD bernama Hendra, yang berjanji secara tertulis akan mengawal tuntutan mereka ke pihak pimpinan perusahaan. Namun karena baru akan dilakukan besok Sabtu (6/4/2024) para pengunjuk rasa kembali menolak.
“Kami nggak mau besok, kami maunya hari ini juga dibayarkan THR nya sesuai peraturan pemerintah saja, ” tegasnya.
Dikatakannya, karyawan yang berunjuk rasa adalah karyawan borongan dan harian. Kalau karyawan tetap THR nya sudah dibayar penuh.
“Alasan perusahaan karena sedang pailit, jadi hanya akan dibayar setengah gaji saja. Sedangkan yang karyawan tetap semua dibayar full. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya semua dibayar penuh sesuai aturan perburuhan,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan unjuk rasa masih berlangsung. Sementara dari pihak perusahaan belum berhasil dikonfirmasi. (FSA)