Pemprov Lampung dan Kemenlu RI Bahas Hilirisasi Komoditas, Gaungkan Kopi dan Kakao ke Pasar Global

INIHARI.ID – Pemerintah Provinsi Lampung menggelar silaturahmi dan ramah tamah bersama jajaran Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Sabtu malam, 14 Juni 2025.

Pertemuan ini berlangsung di Bandar Lampung dalam rangka memperkuat diplomasi ekonomi daerah sekaligus menandai peran Lampung sebagai tuan rumah kegiatan Pelatihan Komoditas Berkelanjutan untuk Negara Sehaluan 2025.

Dalam forum yang dihadiri perwakilan dari 16 negara mitra itu, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, M. Firsada, mewakili Gubernur Rahmat Mirzani Djausal. Ia menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong hilirisasi dua komoditas strategis Lampung: kopi robusta dan kakao.

“Kami mendukung penuh hilirisasi komoditas unggulan sebagai langkah untuk memperkuat posisi daerah di pasar ekspor global,” ujar Firsada dalam sambutannya.

Ia menambahkan, nilai tambah yang dihasilkan dari proses hilirisasi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat daya saing Lampung dalam perdagangan internasional.

Firsada menyoroti kekayaan alam Lampung sebagai modal penting. Kopi robusta dari daerah ini telah dikenal luas berkat karakter rasa yang kuat dan kualitas biji yang unggul.

“Ini buah dari kerja keras para petani dan kolaborasi erat dengan pemerintah daerah,” katanya.

Selain kopi, kakao Lampung juga mencatat peran signifikan dalam rantai pasok industri cokelat dunia. Kualitas fermentasi biji kakao asal Lampung, kata dia, telah lama menarik perhatian produsen cokelat global.

Firsada menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga memperkuat kemitraan antara petani dan industri, memperluas akses ekspor, serta memberikan pelatihan dan pembiayaan inklusif bagi petani.

“Kami ingin Lampung menjadi pionir dalam model pembangunan ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan inklusif,” ucapnya.

Direktur KSIA Amerika dan Eropa Kemenlu RI, Nidya Kartikasari, menyampaikan bahwa pemilihan Lampung sebagai lokasi praktik lapangan dalam pelatihan ini bukan tanpa alasan.

Menurutnya, Lampung memiliki potensi unggulan di sektor kopi dan kakao, sekaligus pengalaman dalam mengembangkan rantai pasok berkelanjutan.

Kegiatan praktik lapangan tersebut berlangsung sejak 27 Mei hingga 13 Juni 2025, mencakup dua wilayah, yakni Kabupaten Tanggamus dan Lampung Timur. Petani dan komunitas lokal dilibatkan secara langsung untuk menampilkan praktik terbaik di lapangan.

Pelatihan ini merupakan bagian dari pendekatan Training Network Initiative for Business Alignment (TNI-BA) yang berlangsung di dua lokasi, yakni kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Provinsi Lampung sebagai lokasi praktik lapangan.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap Lampung mampu memperkuat posisinya sebagai pusat komoditas unggulan nasional,” kata Nidya.

Sementara itu, Kepala Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB, Damayanti Buchori, menyebut kegiatan ini penting bukan hanya karena keterlibatan 16 negara, tetapi juga sebagai momentum bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari gerakan global menuju sistem pangan berkeadilan dan berkelanjutan.(*)

 

Penulis: Rls AdpimEditor: Ferry Susanto
Exit mobile version