BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID — Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong penguatan ekonomi desa sebagai strategi utama dalam meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menekankan pentingnya kehadiran perbankan hingga ke tingkat desa untuk memperluas akses keuangan masyarakat akar rumput.
Hal ini disampaikan Gubernur Rahmat Mirzani saat menerima audiensi jajaran Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Lampung di ruang kerjanya, Kamis (19/6/2025).
Menurut Gubernur, desa merupakan pilar utama perekonomian daerah. Sekitar 70 persen perputaran uang di Provinsi Lampung, kata dia, berasal dari aktivitas ekonomi desa, khususnya sektor pertanian dan perkebunan.
“Saya ingin agar uang dari desa tetap berputar di desa. Kalau pun harus keluar, manfaatnya harus kembali lagi ke masyarakat desa,” kata Gubernur Rahmat.
Dia menambahkan, sejumlah komoditas unggulan seperti padi, jagung, singkong, dan kopi menjadi penopang utama PDRB Lampung. Karena itu, dukungan perbankan dalam memperkuat sistem keuangan desa menjadi sangat strategis.
“Lampung ini pertumbuhan PDRB-nya tertinggi se-Sumatera. Itu datang dari sektor pertanian dan perkebunan. Kalau perbankan bisa masuk dengan program yang solutif, dampaknya akan langsung dirasakan petani dan masyarakat desa,” ujarnya.
Pertumbuhan Tertinggi di Sumatera
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, nilai PDRB Lampung tahun 2024 mencapai Rp 522,97 triliun, tumbuh 5,41 persen secara tahunan (year-on-year). Angka ini menjadi yang tertinggi di antara provinsi-provinsi di Sumatera.
Kontribusi terbesar terhadap PDRB datang dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencakup 30,74 persen dari total PDRB. Lampung juga tercatat sebagai produsen singkong terbesar nasional, menyumbang sekitar 33 persen dari produksi singkong Indonesia.
Melihat potensi tersebut, Gubernur meminta BSI dan lembaga keuangan lain untuk membangun jaringan pelayanan hingga ke pelosok desa, termasuk bekerja sama dengan koperasi lokal.
“Silakan dipetakan desa-desa yang pertumbuhan ekonominya bagus, lalu integrasikan dengan koperasi Merah Putih. Jadi kita tahu desa mana yang akan difokuskan,” kata Gubernur Mirza.
Dukungan Perbankan
Area Manager BSI Lampung Khoerul Wajid menyambut baik ajakan Pemprov Lampung. Ia menyampaikan komitmen untuk mendukung kebijakan daerah dalam memperluas inklusi keuangan di tingkat desa.
“Kami mengapresiasi dukungan Pak Gubernur dan akan menindaklanjuti dengan kajian serta perencanaan program yang bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Khoerul.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sherly Novita (Area Prioritas BSI Lampung), Beny Sangjaya (BM BSI KC Tanjung Karang), Adrian Dwi Saputra (CBRM KC Tanjung Karang), Ahmad Marison (FTRM), dan Rosi Dahlia (BM KC BSI Diponegoro).(*)