Apa Penyebab Mimisan? Bagaimana Cara Mengatasinya? Simak Artikel di Bawah Ini :

INIHARI.ID, JAKARTA – Mimisan (nosebleed) adalah kondisi di mana ada darah keluar dari salah satu atau dua lubang hidung. Secara medis, mimisan dikenal dengan epistaksis.

Biasanya, kebanyakan kasusnya bukan tanda dari sesuatu yang serius. Jangan panik karena ada beberapa cara mengatasi mimisan yang mudah diobati di rumah.

Cara Mengatasi Mimisan

Dikutip dari Cleveland Clinic, ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan Mohamad Chaaban, MD, memberikan langkah apa yang boleh dan tak boleh dilakukan dalam menghentikan mimisan. Berikut adalah langkah-langkah mengatasi mimisan:

1. Duduk Tegak

Langkah pertama mengatasi mimisan adalah dengan cara tetap tegak atau mendudukan anak dengan tegak.

Condongkan tubuh dan kepala sedikit ke depan. Hal ini berguna untuk mencegah darah mengalir ke tenggorokan.

2. Gunakan Semprotan Hidung

Jika memiliki dekongestan hidung (oxymetazoline atau phenylephrine), kita bisa menyemprotkannya ke hidung ke sisi yang mengeluarkan darah.

3. Berikan Tekanan

Cara mengatasi mimisan selanjutnya yaitu dengan memberikan tekanan kuat di sisi hidung (bukan pangkal hidung), seolah-olah sedang menutup hidung.

Melakukan hal ini, mungkin akan memerlukan tisu ekstra. Kita perlu mencubit sisi lembut hidung, tepat di atas lubang hidung.

4. Tunggu sampai Pendarahan Berhenti

Tetaplah duduk dengan tenang dan pertahankan tekanan setidaknya 10 hingga 15 menit, sebelum memeriksa apakah pendarahan telah berhenti.

5. Kompres Es

Kompres es bisa dicoba, jika pendarahan tidak berhenti setelah 15 menit. Tempelkan kompres es ke pangkal hidung, hal ini berguna dalam menyempitkan pembuluh darah serta membantu menghentikan aliran darah.

6. Tetap Tenang

Ketika mimisan, usahakan untuk tetap tenang. Pasalnya, semakin panik, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan mimisan.

Penyebab Mimisan

Hidung memiliki pembuluh darah yang halus dan rentan rusak, sehingga mudah berdarah. Bahkan seringkali, seseorang tidak akan merasakan gejala apa pun sampai darah keluar dari hidung.

Dilansir situs National Health Service (NHS), berikut adalah penyebab mimisan secara umum:

mengupil, meniup hidung terlalu keras, dan bagian dalam hidung terlalu kering (yang bisa disebabkan karena perubahan suhu udara).

Penyebab Mimisan pada Orang Dewasa

Mimisan juga bisa terjadi pada orang dewasa, penyebabnya antara lain: cedera atau patah hidung, kondisi yang bisa mempengaruhi pembuluh darah (bagaimana darah membeku), dan obat-obatan tertentu, contohnya warfarin. Dalam hal ini, mimisan yang menyerang orang dewasa biasanya memerlukan perhatian medis

Penyebab Mimisan Lainnya

Selain penyebab yang disebutkan di atas, ada juga penyebab mimisan lainnya, yaitu: sering menggunakan semprotan hidung dan obat-obatan,

iritasi kimiawi, berada di dataran tinggi (kekurangan oksigen akibat udara yang menjadi lebih tipis),

konsumsi Narkoba, dan bentuk abnormal dinding yang memisahkan kedua sisi hidung (septum menyimpang).

Penyebab Lain Mimisan yang Kurang Umum

Mimisan juga bisa disebabkan oleh hal-hal berikut ini. Namun, penyebab ini jarang terjadi:

Tumor hidung

Polip hidung

Penggunaan alkohol

Gangguan perdarahan (seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand)

Operasi wajah dan hidung

Tekanan darah tinggi

Aterosklerosis

Trombositopenia imun

Leukemia

Telangiektasis hemoragik herediter

Kehamilan

Mimisan yang Berbahaya Seperti Apa?

Secara umum, mimisan hanya berlangsung 10-15 menit. Walaupun hidung berdarah yang dialami bukan disebabkan oleh cedera, tapi beberapa kasus hal ini tetap bisa menjadi tanda bahaya.

Pasalnya, kasusnya bisa disebabkan karena pendarahan dari pembuluh darah yang lebih besar pada bagian belakang hidung. Hal tersebut mungkin memerlukan penanganan lebih lanjut.

Selain itu, mimisan secara terus-menerus dan berulang juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan lainnya.

Apabila kamu sering mengalami mimisan, mimisan yang tidak kunjung berhenti, ataupun mimisan disertai rasa tertekan di wajah atau mati rasa, segera periksakan ke dokter telinga, hidung, dan tenggorokan. (*)

Sumber : detikHealth

 

 

 

Penulis: *Editor: Ferry Susanto
Exit mobile version