Bandarlampung, Inihari.id – Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Yusnadi, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna mengatasi persoalan banjir yang terus berulang di Kota Bandarlampung. Hal ini disampaikannya menanggapi bencana banjir yang kembali terjadi dan merenggut korban jiwa.
“Sejak awal tahun, sudah ribuan rumah terdampak dan lebih dari lima korban jiwa. Ini bukan lagi bencana biasa, ini sinyal keras untuk segera berbenah,” ujar Yusnadi, Senin (22/4/2025).
Menurutnya, penanganan banjir harus menyentuh akar persoalan seperti sistem drainase yang buruk, minimnya ruang terbuka hijau, dan buruknya tata ruang kota.
“Kami siap mendorong sinergi antara pemerintah kota, provinsi, hingga pusat. Tapi tanpa keterlibatan aktif masyarakat, semua rencana hanya akan menjadi dokumen mati,” tegasnya.
Yusnadi juga menekankan bahwa Bandarlampung harus segera keluar dari stigma sebagai kota langganan banjir. Kota ini, katanya, harus dibangun bukan hanya secara fisik, tapi juga secara batin dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama.
Ia menilai, upaya penanganan banjir yang berkelanjutan akan turut mengangkat citra ibu kota provinsi dan memperkuat posisi Lampung sebagai daerah yang tangguh dalam menghadapi bencana.
Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan bahwa perbaikan sistem drainase di kawasan padat penduduk menjadi langkah strategis jangka pendek.
“Kami akan berkoordinasi dengan Wali Kota Bandarlampung dan semua pihak terkait agar penanganan ini menyeluruh. Mitigasi harus dilakukan sejak dini,” ujar Gubernur.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Bandarlampung pada Senin (21/4) mengakibatkan banjir di sejumlah kecamatan seperti Panjang dan Rajabasa. Peristiwa ini menelan tiga korban jiwa dan merendam puluhan rumah warga.
