banner 728x250

Letusan Aktivitas Vulkanik di Wisata Keramikan Hebohkan Warga Suoh

banner 120x600
banner 468x60

Lampung Barat, inihari.id – Terjadi letusan di lokasi wisata Keramikan, di Pekon Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sekitar pukul 08.30 Wib, Jumat 24 Mei 2024.

Letusan yang terjadi di salah satu kawah Keramikan tersebut sempat menghebohkan warga sekitar. Bahkan beberapa diantaranya sontak merekam aktivitas vulkanik tersebut menggunakan phonsel.

banner 325x300

Dari kesaksikan warga terjadi tiga kali letusan hebat. Pertama letusan disertai pasir kasar menyembur dari lobang kawah.

Kemudian letusan disertai lahar menyembur dan ketiga asap tebal membumbung ke angkasa membentuk kolom hingga jarak 1 kilometer.

Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa, San Andre Jatmiko, melalui Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki, mengimbau masyarakat yang memiliki lahan garapan di sekitar kawah Keramikan agar menghentikan sementara aktifitasnya.

“Kami himbau masyarakat tetap waspada. Yang memiliki lahan garapan di sekitar lokasi sementara menjauh dulu dan menghentikan aktifitasnya, sampai benar-benar aman, karena kita tidak tahu sewaktu-waktu bisa terjadi letusan susulan,”kata Sulki.

Anggota DPRD Lampung Barat Sugeng Hari Kinaryo Adi membenarkan terkait beredarnya sejumlah video, yang menunjukkan adanya kepulan asap dan suara dentuman yang berasal dari salah satu kawah di spot wisata Keramikan.

“Iya, terjadi pukul 08.30 tadi pagi, ada tiga kali dentuman, informasi masyarakat sekitar mengeluarkan pasir, lahar dan juga kepulan asap dengan ketinggian lebih dari 50 meter,” ungkap Sugeng yang merupakan anggota DPRD Lampung Barat dari Dapil Suoh.

Menurut Sugeng, wisata Keramikan, Kawah Nirwana dan sejumlah danau yang saat ini menjadi destinasi wisata, merupakan sisa gunung purba yakni  Gunung Ratu yang meletus 26 Juni 1933.

Kala itu mengakibatkan gempa bumi Liwa, Krui hingga Tanggamus, dan letusan besar yang terjadi hari ini merupakan yang pertama dalam kurun waktu hampir satu abad.

“Kalau suara letusan kecil memang sudah sering, tetapi letusan besar seperti ini baru pertama kalinya, sejak meletusnya gunung purba pada tahun 1933,” kata Sugeng melanjutkan.

Terjadinya peristiwa ledakan tersebut lanjut Sugeng, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna mengambil langkah- langkah antisipasi.

“Karena kekhawatiran masyarakat akan kembali terjadi letusan yang besar, karena itu perlu adanya  upaya dari pihak terkait, untuk memantau dan juga memastikan tingkat keamanannya, sehingga tidak membahayakan masyarakat,” pungkasnya. (*)

 

banner 325x300
Penulis: *Editor: Ferry Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 400x130