Lampung Selatan, inihari.id – Manajemen dan jajaran PT PLN Nusantara Power UP Sebalang menerima kunjungan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati dan rombongan di conference room dan administrasi, Rabu (9/72024).
Kunjungan tersebut dalam rangka menindaklanjuti laporan dari pihak PLN Nusantara Power UP Sebalang pada Selasa 09 Juli 2024, terkait adanya pencemaran air laut di sekitar perairan pantai Sebalang.
Pihak PLN Nusantara Power UP Sebalang melalui siaran pers Kamis (11/7/2024), menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 08 Juli 2024 sekitar pukul 15.30 WIB air laut yang masuk ke water intake (jalur air masuk) PLTU Sebalang berwarna hitam pekat dan berbusa.
Hal ini mengakibatkan PLTU Sebalang menghentikan sementara produksi air baku untuk kebutuhan operasional pembangkit.
Dalam memenuhi kebutuhan air baku operasional pembangkit, pihak PLN Nusantara Power UP Sebalang melakukan pengambilan air dari PLN Nusantara Power UP Tarahan (PLTU Tarahan).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati menyatakan kunjungan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengumpulkan data dan informasi terkait pencemaraan air yang telah dilaporkan PLN Nusantara Power UP Sebalang.
Dalam kunjungan tersebut, tim DLHK melakukan inspeksi lapangan, pengambilan sampel air, serta wawancara dengan pihak manajemen PLN Nusantara Power UP Sebalang.
“Hasil dari investigasi ini akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil guna mengatasi adanya pencemaran air tersebut,”ujarnya.
Emilia mengatakan pihaknya akan meneliti sampel yang dilaporkan PLN Nusantara Power UP Sebalang dan sampel hasil investigasi di lapangan.
Sementara, Asman Manager Operasi PLN Nusantara Power UP Sebalang mengatakan pihaknya siap menyampaikan data-data yang dibutuhkan dalam proses investigasi ini dan berharap sumber pencemaran dapat diketahui secepatnya.
“Karena pencemaran air laut ini sangat menggangu operasional PLTU Sebalang dan masyarakat sekitar,” kata Asman.
Dia menegaskan siap bekerja sama dengan pihak DLHK dalam rangka mencari sumber pencemaran air laut yang terjadi saat ini. (*)