Belum Banyak yang Tahu!, Ternyata Ekonom Senior Edy Irawan Arief Masih Keturunan Sunan Gunung Jati

BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID – Belum banyak yang tahu jika ternyata Ketua DPD Partai Demokrat Lampung DR. Edy Irawan Arief, SE.M.Ec yang digadang-gadang maju sebagai calon Wakil Gubernur Lampung ternyata berdarah keturunan Sunan Gunung Jati.

Muhammad Junaidi, ketua DPC Partai Demokrat Lampung Selatan adalah orang pertama yang mengungkap informasi tersebut ke publik.

Diceritakannya, dalam literasi sejarah, diketahui bahwa Kesultanan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati alias Maulana Syarif Hidayatullah penguasa Cirebon yang diyakini bernasab hingga ke Rosulullah.

“Ayah beliau kemudian menikah dengan Rara Santang putri dari Sri Baduga Prabu Siliwangi penguasa Kerajaan Pajajaran dan melahirkan Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati berputra Sultan Hassanudin, Sultan Banten pertama,” tuturnya.

“Kalau menurut Westenenk dalam buku Memorie Van Overgave Van Den Aftredenden Resident Van Benkoelen tahun 1921, bisa dilihat di halaman 41, bahwa Sultan Hasanudin sekira tahun 1596, mengislamkan daerah Lampung hingga ke ungai Serut dan Raja Indrapura memberikan wilayah Selibar Bengkulu sebagai mahar atas pernikahan Sang Sultan dengan putrinya”.

“Untuk menjaga trah Sunan Gunung Jati, maka dimasa kekuasaan Sultan Maulana Yusuf putra Sultan Hasanudin mulailah digunakan awalan Ratu Bagus untuk laki-laki dan Ratu untuk perempuan. Sejak itulah semua keturunan Sunan Gunung Jati memiliki gelar kebangsawanan,” ujarnya.

Berjalan waktu, lanjutnya, setelah Belanda kemudian meruntuhkan kesultanan Banten di tahun 1813 maka gelaran Ratu Bagus kemudian berubah menjadi Tubagus. Boleh jadi dikarenakan upaya Belanda untuk menghancurkan trah Sultan Banten maka gelaran Ratu Bagus ini berubah menjadi Tubagus.

“Tentu kita masih ingat pemberontakan Kyai Tapa dan keponakannya Ratu Bagus Buang. Kyai Tapa juga bernama Ratu Bagus Mustafa adik dari Sultan Zainul Arifin yang berkuasa ditahun 1750-an. Jadi gelaran Ratu Bagus atau Tubagus ini adalah gelar khusus bagi keturunan Sunan Gunung Jati,” ungkapnya.

Anggota Komisi III DPRD Lampung itu melanjutkan, untuk diketahui bahwa kakek dari Gus Edy Irawan dari pihak ibunya bernama Tubagus Haji Marhawi.

“Dari sisi gelar kakeknya ini bisa kita lihat bahwa beliau juga berdarah keturunan Sunan Gunung Jati. Meski bukan keturunan dari genetik ayah karena dalam Islam meski segaris ayah tapi tetap di dalam tubuhnya Gus Edy Irawan ini mengalir semangat Sunan Gunung Jati”.

“Sebab, berbeda dengan daerah diluar banten, penggunaan gelar Tubagus tidak diperkenankan untuk sembarang orang yang tidak berkaitan dengan trah kesultanan banten,” imbuhnya.

“Jika rekan-rekan ingin memperkaya khasanah literasi terkait sejarah Sultan Hasanudin Banten di atas, bisa dibaca Disertasi Doktoral karya Jan Edel yang dicetak tahun 1938, berjudul Hikajat Hasanoedin,” pungkasnya. (rls)

 

Exit mobile version