Pesawaran, inihari.id – Jargon Netralitas ASN pada pilkada serentak 2024 nampaknya diabaikan oleh oknum camat Negerikaton Kabupaten Pesawaran Enggo Pratama.
Pasalnya, sang camat tertangkap basah warga membawa puluhan APK (Alat Peraga Kampanye) milik pasangan calon bupati dan wakil bupati Nanda Indira – Antonius, pada Jumat, (4/10/ 2024), Sekitar pukul 09.00 Wib.
Puluhan APK yang siap ditebar tersebut dibawa menggunakan mobil dinas miliknya berjenis Toyota Rush nomor polisi BE 2389 GQ.
Kecurigaan warga bermula saat mobil dinas yang terparkir dihalaman kantor camat terlihat dari kaca belakangnya puluhan APK menumpuk di bagasi.
Setelah dilakukan penyidikan, ternyata APK yang dibawa adalah milik pasangan calon Nanda Indira- Antonius. Untuk diketahui Nanda adalah istri dari Bupati Pesawaran saat ini Dendi Ramadhona.
Namun saat dicari pemilik mobil tidak berada di lokasi, begitu juga dengan pegawai kecamatan yang terkesan menutup-nutupi keberadaan sang camat.
Setelah berselang sekitar empat jam, camat Negerikaton Enggo Pratama berhasil dipergoki warga sedang bersembunyi di bawah meja di ruang kerjanya, dan mengaku sedang tertidur.
“Saya tidak sembunyi, tadi saya tertidur. Pas tadi masuk hape saya jatoh makanya saya ada di bawah meja,” kilahnya saat ditanya wartawan.
Awak media terus mencecar Enggo Pratama dengan berbagai pertanyaan sebelum masuk ke mobilnya, namun pria itu memilih bungkam.
“Mau tahu aja, apa mau tahu banget? ” ujarnya seraya tersenyum dan masuk ke mobil yang sudah menantinya kemudian berlalu meninggalkan awak media.
Sementara Ketua AMP Saprudin Tanjung yang berada di lokasi meminta kepada Bawaslu beserta Kepolisian untuk segera membuka mobil milik camat Negerikaton tersebut agar apa yang menjadi dugaan tersebut mendapatkan jawaban yang terang benderang.
“Saya minta kepada Bawaslu dan pihak Kepolisian untuk dapat membuka mobil camat tersebut, sehingga apa yang menjadi dugaan masyarakat dapat terbukti, jika memang mobil tersebut mau dibawa sebagai barang bukti silahkan dibawa, tapi sebelum dibawa saya meminta agar mobil tersebut dibuka dulu,” pungkasnya. (*)