Cerita Pemudik Tempuh 330 Km dari Lampung Bawa Duku dan Hasil Kebun Buat Tetangga

Cerita Pemudik Tempuh 33

BAKAUHENI, INIHARI.ID – Suryana (27), membenahi barang bawaan yang berada di bagasi depan sepeda motor matiknya saat mengantre di tenda antrean motor Pelabuhan Bakauheni. Pemuda asal Kota Agung, Tanggamus, ini baru tiba di Pelabuhan Bakauheni, Jumat (12/4/2024) sekitar pukul 15.00 WIB, setelah menempuh jarak 330 Km selama 5 jam.

“Mau ke Kapuk Muara, di Jakarta Utara. Masih setengah perjalanan lagi,” kata Yana, sapaan akrabnya, saat ditemui, Jumat siang.

Suryana berangkat balik ke Jakarta sendirian. Bagian depan dan belakang sepeda motornya penuh barang.

Bagian belakang dimodifikasi dengan dua bilah bambu sebelah kiri dan kanan. Bambu itu diikat sebuah kardus ukuran besar berisi beras dan duku. Sedangkan bagasi depan disesaki dua karung duku dengan berat total 20 kilogram.

“Ini hasil kebun. Sama orangtua di Kota Agung disuruh bawa aja, bagi-bagi sama tetangga,” katanya.

Yana mengaku mudik pada hari ini agar tidak terburu-buru di perjalanan. Pabrik tempatnya bekerja masuk pada Senin (15/4/2024).

“Bawa santai, Bang. Paling kencang ya 70 (Km/jam). Nggak buru-buru, bawaan banyak juga,” katanya.

Sementara itu Rukiah (33), yang hendak kembali ke Serang, Banten mengaku tidak terlalu banyak membawa oleh-oleh. Dari rumah orangtuanya di Kecamatan Panjang, Rukiah hanya membawa sekitar 4 bungkus kerupuk kemplang dan sekotak rendang.

“Nggak bawa banyak-banyak, Mas. Susah, ini aja sudah sempit bertiga sama anak. Capek di jalan,” kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Exit mobile version