Jakarta, inihari.id – Anggota Komisi VII DPR RI dari Partai Demokrat, Sartono Hutomo, menegaskan bahwa pemerintah perlu mempercepat pengembangan energi alternatif dan terbarukan.
Sartono berpendapat bahwa ini adalah langkah strategis jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas bumi (Migas).
“Ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon dan menghadapi perubahan iklim,” kata Sartono dalam keterangannya, Kamis, 20 Juni 2024.
Pernyataan ini mencerminkan pentingnya langkah proaktif pemerintah dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim.
Sartono menambahkan bahwa penting bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah proaktif. “Misalnya, meningkatkan investasi dalam sektor migas untuk eksplorasi dan produksi baru, serta memperbaiki infrastruktur energi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kehilangan energi,” ujar politisi Partai Demokrat itu.
Ini menandakan bahwa selain fokus pada pengembangan energi terbarukan, pemerintah juga harus memperhatikan sektor migas yang masih memegang peranan penting dalam pasokan energi nasional.
Komisi VII DPR bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang membahas Rancangan Undang-Undang Energi Baru Energi Terbarukan (RUU EBET). RUU ini diharapkan selesai sebelum masa jabatan DPR RI 2019-2024 berakhir, sebagai salah satu upaya mempercepat pengembangan energi alternatif dan terbarukan di Indonesia.
Langkah ini dinilai penting untuk memastikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam transisi energi global yang sedang berlangsung. Pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa dianggap sebagai solusi yang dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang semakin menipis.
Selain itu, Sartono menekankan bahwa percepatan pengembangan energi alternatif dan terbarukan tidak hanya penting untuk lingkungan, tetapi juga untuk keamanan energi nasional. Dengan diversifikasi sumber energi, Indonesia dapat lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada impor energi.
Dalam upaya ini, pemerintah juga perlu memperkuat kerjasama dengan sektor swasta dan internasional untuk mendatangkan investasi dan teknologi yang dibutuhkan. “Kerjasama dengan berbagai pihak akan mempercepat adopsi teknologi baru dan meningkatkan kapasitas produksi energi terbarukan di dalam negeri,” kata Sartono.
Lebih lanjut, Sartono menyoroti pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan penggunaan energi terbarukan. “Masyarakat perlu diberi pemahaman yang baik tentang pentingnya transisi energi ini untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pengembangan energi terbarukan yang telah ditetapkan dan berkontribusi dalam upaya global mengurangi dampak perubahan iklim.
Sartono mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam mendukung kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk mempercepat pengembangan energi alternatif dan terbarukan ini.
Upaya ini tidak hanya akan membawa manfaat lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Mari kita bersama-sama mendukung dan mendorong langkah-langkah strategis ini demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkas Sartono. (*)