Dianiaya Anak Kepala Pekon Gunung Meraksa, Seorang Pemuda Lapor Polisi

Tanggamus, inihari.id – Hari Syahputra Bin Darul Hutni (23), warga Pekon Penantian Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus, melaporkan kasus dugaan pemukulan dan penganiayaan dirinya oleh anak Kepala Pekon Gunung Meraksa, ke Polsek Tekad, Kecamatan Pulau Panggung, pada Kamis (16/5/2024) sekira 10.00 Wib.

Berdasarkan keterangan korban Hari Syahputra dalam Surat Laporan Kepolisan Nomor: LPJGAR/BJ 24 /v/RES.1.6/2024/5PKT/ POLSEK PULAU PANGGUNG/POLRESTGHS/POLDA LAMPUNG, diketahui kronologi peristiwa bermula saat Kamis pagi sekira pukul 08.30 WIB (16/5/2024) ,

Korban berdua rekannya Yogi Prayoga berniat meminta surat pengantar dari Kepala Pekon Gunung Meraksa untuk membuat Surat Keterangan Catatan Kriminal (SKCK).

“Saya datang ke kantor Pekon Gunung Meraksa Kecamatan Pulau Panggung, namun sesampainya di kantor pekon tidak ada satupun aparat pekon yang berada di kantor”

“Kemudian saya dan teman saya pergi ke rumah salah satu aparat pekon bernama Eko. Tetapi ternyata Eko masih ada kegiatan di Pekon Tekad,” terangnya.

“Karena nggak ketemu, saya dan teman saya Yogi kemudian mencoba menemui aparat pekon lainnya.

” Namun sama saja, nggak bisa. Alasannya karena laptop yang dimiliki mereka hanya satu, dan sedang digunakan,” tuturnya.

Karena upaya tetap gagal, Hari dan Yogi kemudian menuju ke kediaman Kepala Pekon Gunung Meraksa, dengan maksud meminta tolong agar bisa dibuatkan surat pengantar tersebut.

“Saya berhasil bertemu kepala pekon, tapi beliau meminta saya menunggu agak siang. Alasannya aparat pekon masih berkegiatan,” tuturnya.

Merasa diburu waktu, dan sangat membutuhkan SKCK tersebut, Hari kemudian melontarkan ucapan, “Masa iya salah satu aparat pekonpun tidak ada yang bisa dan ada kegiatan semua Pak Kakon,” keluhnya.

Lalu kepala pekon menanyakan alamat rumah dirinya, diapun menjawab jika tinggal di Pekon Penantian. Selanjutnya Korban sempat terlibat adu mulut dengan Kepala Pekon Gunung Meraksa tersebut.

“Nah pada saat saya hendak keluar dari pintu rumah Kepala Pekon, tiba-tiba kepala bagian belakang saya dipukul oleh anak dari kepala pekon menggunakan tangan sebanyak satu kali,” bebernya.

“Saya masih tetap berjalan menuju kendaraan motor saya, namun belum sampai ke motor, saya dipukul lagi oleh anak kepala pekon di bagian kepala belakang sebanyak satu kali”.

Dia melanjutkan, karena peristiwa pemukulan dilihat warga yang berada di lokasi, kemudian dipisah. Akibat pemukulan itu saya mengalami sakit di bagian kepala,” pungkasnya. (*)

 

 

 

 

Penulis: FSAEditor: Ferry Susanto
Exit mobile version