PRINGSEWU, INIHARI.ID – Ketua DPC Peradi Pesawaran Dr. (Can) Nurul Hidayah, SH, MH mendaftar bakal calon wakil bupati di Penjaringan PDI Perjuangan Kabupaten Pringsewu, Jumat, (3/5/2024).
Mengenakan toga khas Advokad, diiringi kesenian kuda lumping dari Atmojo Budoyo Nurul Hidayah tiba di kantor DPC PDIP Pringsewu sekira pukul 09.00 WIB.
Nurul Hidayah menyebut yang memotivasi dirinya maju sebagai kandidat bakal calon wakil bupati karena ingin ikut berkontribusi membangun Pringsewu lebih baik lagi, kedepan.
“Kami ingin bangun infrastruktur, pertanian, perkebunan dan perikanan. Karena sebagai anak petani yang lahir di Tambahrejo, kami tahu betul kendala – kendala yang dihadapi masyarakat di bawah,” ujarnya.
Terkait dirinya didampingi oleh kesenian Kuda Lumping, Nurul Hidayah menyatakan ingin ikut melestarikan kesenian tradisional tersebut sebagai warisan budaya agar tidak punah seiring perkembangan zaman.
Selain di PDIP, Nurul Hidayah juga mengambil berkas di tiga partai lainnya, yakni PAN, Nasdem dan Partai Demokrat.
“Selain empat partai tersebut, kami juga akan mengambil berkas di partai-partai lain yang membuka penjaringan,” ujar Ketua Bantuan Hukum Pospera Lampung itu.
Ketua PDIP Pringsewu Palgunadi, didampingi ketua penjaringan Grace Purwo Nugroho, mengatakan bahwa perolehan suara PDIP Pringsewu pada Pileg 2024 adalah 13,5% atau 5 kursi di DPRD Pringsewu. Sehingga tidak bisa mengusung sendiri pasangan bakal calonkada.
“Kami menyarankan kepada balon untuk berkomunikasi atau menjalin kerjasama dengan partai lainnya,” ujarnya.
Selain itu dirinya menyebut bahwa ada mekanisme partai dalam menentukan dan memberikan rekomendasi calon kepala daerah.
“Cakada yang mendaftar melalui PDI Perjuangan akan dilakukan survei terlebih dahulu, karena basic kami itu survei. Masih ada waktu Mei hingga Juli untuk meningkatkan elektabilitas calon, seperti turun ke masyarakat atau memasang baliho,” ujarnya.
Hingga saat ini tercatat 9 pendaftar calon kepala daerah di DPC PDI Perjuangan Pringsewu. Kesembilan orang tersebut adalah Fajar Fakhlevi, Dini Pepilina, Yurizal, Budiman, Adi Erlansyah, Ririn Kuswantiri, F. Heridian, Jevi Hardi Sofyan dan Nurul Hidayah.(*/dbs)