Lampung Tengah, inihari.id – Pengerjaan Pembangunan Proyek Ruang Perpustakaan SMPN 2 Bandar Mataram tahun 2022 oleh Disdikbud Lampung Tengah (Lamteng) senilai Rp195 juta rupiah terkesan amburadul.
Pasalnya, dari pantauan di lokasi, proyek sudah berjalan dua tahun masa pembangunan, namun hasilnya baru sebatas ruangan saja. Lantai masih tanah, tanpa plafon , dinding tembok luar dan dalam tidak dicat.
Dikonfirmasi lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah, Nur Rohman kepada awak media mengatakan proyek tersebut sudah selesai, dan rencananya akan dilanjutkan kembali di tahun 2024 ini.
Namun karena masalah tekhnis penginputan data, rencana dilanjutkannya pembangunan gedung tersebut pada 2024 ini kembali batal dilakukan.
“Ternyata di tahun 2024 batal, karena stafnya salah input data,” kilah Nur Rohman.
Sementara, Minak Halim selaku PPK saat dikonfirmasi mengatakan jika kegiatan memang dilakukan dengan anggaran proyek hanya apa adanya.
Tak sampai di situ, Minak Halim justru mengkambing hitamkan bagian perencanaan dan konsultan. Menurutnya, karena bagian tersebutlah yang mengetahui lebih jelas masalah tersebut.
“Sebab merekalah yang di bagian perencanaan. Kalau kita hanya Pelaksana saja,” ujar Minak Halim.
Mirisnya, saat ditanyakan perusahaan mana yang mengerjakan proyek PL tersebut, Minak mengaku lupa.
“CV apa namanya yang mengerjakan nanti dicari dulu, kan proyek itu sudah 2 Tahun jadi lupa,” kilahnya.
Diberitakan sebelumnya, proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan (Perpus) di SMPN 2 Bandar Mataram, diselenggarakan dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah (Lamteng) melalui PL (Penunjukan Langsung) mangkrak hingga dua tahun, tanpa kejelasan.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, pembangunan proyek ruang perpustakaan dengan nomor RUP.36301723 tersebut diketahui mendapat Pagu Anggaran Rp.195.000,00 (Seratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah).
Kemudian jadwal pengerjaan proyek dimulai pada September 2022. Namun sampai saat ini kondisi fisik bangunan masih sangat memperihatinkan.
Dari pantauan di lokasi proyek, kondisi lantai masih tanah, dinding luar dan dalam belum dicat. Kemudian atap bangunan belum diplafon sehingga belum bisa digunakan pihak sekolah.
“Gedung perpustakaan tersebut dibangun sejak tahun 2022 lalu, tapi sampai tahun 2024 ini belum selesai dibangun,” kata sumber yang enggan disebut namanya ke awak media, Selasa lalu, 23 Juli 2024.
Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Lamteng Nur Rohman saat ditemui awak media terkesan menghindar dan selalu tidak berada di tempat.
Melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Lampung Tengah Ahmaludin, terungkap sebuah informasi yang dinilai janggal.
Pasalnya, Ahmaludin mengaku jika kegiatan pembangunan proyek gedung perpustakaan tersebut sudah diperiksa BPK bahkan sudah PHO dan diserahterimakan ke pihak sekolah.
“Sudah selesai, sudah diperiksa BPK dan juga sudah diserahterimakan (PHO) ke pihak sekolah,” ujarnya singkat.
Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 2 Bandar Mataram, Nengah Suhartana membenarkan adanya pembangunan tersebut.
“Ya betul, proyeknya sudah dibangun sejak 2022 lalu, untuk ruang perpustakaan, tapi belum selesai,” kata Nengah.
Kendati demikian dirinya mengaku tidak terlibat dan tidak mengetahui terkait proyek pembangunan tersebut mengapa mangkrak.
Menurutnya, dirinya pernah hendak diserahterimakan kunci bangunan tersebut, namun dia menolak.
“Ya saya tolak, karena kan bangunannya belum selesai dan belum bisa digunakan,” ungkapnya.
“Yang jadi pertanyaan apakah BPK dan Tim Pengawas menerima dengan hasil pekerjaan yang nyata-nyatanya belum layak dikatakan selesai. Karena proyek yang belum beres kok PHO, PHO itukan berarti pekerjaan 100 persen beres,” tandasnya. (ella)