Ini Pandangan Jansen Sitindaon Tentang Perang Palestina VS Israel

Jakarta, inihari.id – Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon melalui akun x miliknya di @jansen-jsp menulis pandangannya tentang perang Palestina dan Israel pada Selasa (4/5/2024).

Jansen menulis, saat ini ditengah tingginya kesadaran warga dunia dan derasnya tekanan banyak negara kepada Israel, menurutnya saat inilah “kesempatan emas” untuk menegakkan negara Palestina.

“Walau jika niatnya ingin mengusir sepenuhnya Israel dari atas tanah itu hanya negara Palestina saja yang berdiri realistis saja, jelas itu tidak mungkin,” ujarnya.

“Sebagaimana pendapat banyak negara termasuk Indonesia, “two state solution”. Solusi 2 negara. Itulah maksimal yg bisa dicapai terhadap persoalan ini”

“Tinggal soal batas, wilayah mana yang jadi bagian Israel dan Palestina, ini lagi pasti yang akan jadi persoalan. Rakyat dan Pemerintah di 2 negara pasti tidak akan menerima. Namun mau tidak mau ini harus diputuskan. Namanya negara, wilayahnya harus jelas, batasnya juga. Karena ini terkait penduduk yang tinggal di atas tanah itu yang akan jadi warganegara,” paparnya.

Dia mengatakan, mayoritas kita orang Indonesia tentu ingin hanya Negara Palestina saja yang berdiri di atas tanah itu. Namun melihat fakta-fakta yang ada rasanya tidak mungkin.

“Karena untuk mencapai itu tidak ada cara lain, Palestina harus mengalahkan Israel dalam perang. Merebut kembali wilayahnya yg dikuasai Israel. Apa itu mungkin saat ini?”.

Jansen mencontohkan, Mesir saja yang puluhan kali lebih kuat dan besar dari Palestina dan saat itu dipimpin Gamal Abdul Naser yang sangat hebat, hanya butuh 6 hari dikalahkan Israel dalam perang. Padahal ketika itu Israel baru berdiri, mereka pergi perang masih pakai senjata bekas.

Termasuk hal ini diulang kembali di perang Yon Kippur 1973. Kalau ini personelnya lebih besar lagi, karena gabungan. Dimana koalisi negara Arab yang saat itu terdiri dari: Mesir, Suriah, Yordania dll, kembali mengajak perang Israel.

“Hasilnya, dalam “perang ulang” ini kembali Israel menang. Koalisi negara Arab kalah. Bahkan beberapa wilayah Arab dikuasai balik oleh Israel, walau dikemudian hari mereka kembalikan. Setelahnya mereka tidak berani lagi mengajak perang Israel. Malah sekarang negara-negara Arab itu banyak yang kerjasama dengan Israel”.

“Dengan fakta ini, apa masih mungkin berpikir mengusir dan menghilangkan Israel dari tanah itu? Dimana sekarang mereka tambah kuat, militernya tambah hebat, ilmuwan tambah banyak, senjatanya tambah ampuh, bahkan nuklir pun sekarang mungkin mereka punya. Apalagi ditambah ini yang paling penting sekarang Israel juga didukung sekutunya Barat”

“Jadi rasanya dengan fakta ini, tidak mungkin lagi di atas tanah itu hanya berdiri Negara Palestina saja,” ujarnya.

Masih kata Jansen, “Barat juga kulihat berpikir realistis. Jika negara Israel sampai tidak ada, bisa-bisa puluhan juta orang Yahudi itu akan datang dan masuk lagi ke negara mereka. Malah jadi persolan baru lagi”

“Itu makanya dengan realitas ini banyak sekarang negara-negara Arab bahkan telah membuka hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Diantaranya Mesir yang dulu jadi musuh beratnya, Uni Emirat Arab, Yordania, Maroko, Bahrain dll. Termasuk terakhir beberapa waktu lalu Turki di bawah Erdogan”

“Waktu terbaik mengalahkan dan mengusir Israel ini sebenarnya ketika mereka baru berdiri dulu. Karena masih lemah. Mesir dan koalisi negara-negara Arab sudah mencobanya, namun gagal. Jadi berharap mengusir mereka lagi sekarang dimana keadaannya tambah kuat rasanya tidak mungkin.Untuk itulah saat ini, realistis, solusi 2 negara yang paling mungkin”

“Biarlah nanti pasca berdiri dan stabil jadi sebuah negara, Palestina memperkuat dirinya. Persenjataannya, tentaranya dll. Setelah itu jika mereka mau perang lagi dengan Israel untuk merebut wilayahnya, ya silahkan saja. Ini lebih ada peluang,” ujarnya.

Jansen berpendapat, kalau dengan keadaan sekarang, realistis saja, sampai kapanpun rasanya Palestina tidak mungkin bisa mengalahkan Israel. Apalagi di dalam Palestina sendiri mereka pecah. Bersatu saja HAMAS dan FATAH belum tentu bisa mengalahkan Israel, apalagi pecah 2 begini.

“Ini sekedar curahan pikiran, melihat realitas dan fakta-fakta yang ada. Bagi teman-teman yang punya pikiran/pendapat lain silahkan tulis di bawah dengan ide dan pendapatnya. Penting jangan caci maki,” tutupnya. (*)

 

 

Penulis: FSAEditor: Ferry Susanto
Exit mobile version