Masuki Hari ke 3 Pasca Banjir, Warga Jl. Dahlia 7 Gg Keramat Keluhkan Belum Dapat Bantuan

BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID – Sejumlah Warga terdampak banjir di Jl Dahlia 7, Gang Keramat, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung, keluhkan belum ada sedikitpun bantuan dari pihak Pemkot Bandar Lampung.

Memasuki hari ke 3 pasca banjir nampak kondisi rumah beberapa warga yang terendam banjir pada Kamis petang (4/4/2024) sekira pukul 17.00 WIB, terlihat masih semerawut.

Beberapa perlengkapan seperti kursi sopa untuk ruang tamu, kasur, pakaian nampak masih basah dan dijemur menunggu kering.

“Belum ada bantuan sebutir beraspun dari pemerintah kota,” kata Paujiah, kepada inihari.id, Minggu (7/4/2024).

Paujiah mengatakan, seluruh perabot rumah tangganya banyak yang rusak. Begitupun dengan bahan pangan mereka habis terendam banjir. Seraya menunjukkan sekarung beras miliknya yang basah terendam banjir.

Senada dikatakan Warono (60) kondisi air saat banjir terjadi hampir setinggi 2 meter, rumah miliknya nyaris terendam hingga atap. Sebab rumahnya berada pada posisi paling rendah.

“Sudah empat kali ini kena banjir dalam setahun ini. Hujan deras sedikit saja langsung banjir, dulu nggak pernah seperti ini”.

“Caba bapak bayangkan kursi dan sopa saya belum seberapa kering karena banjir yang lalu. Nah sekarang kena banjir lagi, ” ujarnya sedih.

Paujiah, Warga Jl Dahlia 7 GG Keramat Labuhan Ratu menunjukkan ketinggian air saat banjir, nyaris menyentuh plafon, Minggu (7/4/2024). Foto: Ist

Masih di lokasi yang sama, Paulina (45) menyayangkan belum adanya bantuan dari pemerintah. Padahal dalam kondisi menjelang lebaran seperti ini bantuan tersebut sangat mereka butuhkan.

“Beras kami habis semua Pak, hancur kerendam. Nah ini sebiji beras pun mereka nggak ada bantu kami. Enggak tau saya, apa mereka sudah bosan untuk membantu kami, karena ini sudah ke empat kalinya kebanjiran, ” keluh Paulina sambil mengusap air matanya menahan sedih.

Menurutnya, Pemkot Bandar Lampung seharusnya tanggap dan merespon cepat kalau terjadi darurat seperti ini.

“Bagaimana tidak, banjir yang terjadi itu kan tinggi sekali jadi semua perabot ya hancur, begitu juga beras dan semua bahan pokok semua rusak terendam banjir, dimana hati nurani pemerintah ini membiarkan warganya kesusahan begini,” ujarnya.

Beruntung lanjutnya, masyarakat sekitar banyak yang peduli dan membantu. Bahkan ada beberapa yang berinisiatif membuat dapur umum.

“Kalau nggak ada bantuan masyarakat lainnya, entah bagaimana nasib kami, apalagi saat ini masih bulan puasa, dan sebentar lagi lebaran, ” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, tidak sampai 1 jam hujan deras mengguyur Bandar Lampung Kamis petang (4/4/2024) sekira pukul 17.00 WIB, kawasan pemukiman penduduk di Gang Keramat, Jl. Dahlia 7 di samping SMP Negeri 34, Labuhan Ratu kembali terendam banjir.

Salah satu warga, Mahfit Joni (49) mengatakan banjir kali ini sudah terjadi untuk ke empat kalinya tahun ini. Sebelumnya tidak pernah terjadi.

“Ya banjir kali ini sudah yang ke empat kalinya. Sebelumnya tidak pernah banjir seperti ini, ” kata Joni, Jumat (5/4/2024).

Joni menduga, penyebabnya karena adanya penyempitan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar Kampus Tekhnokrat. Sebab, aliran sungai tersebut memang mengalir membelah area perguruan tinggi tersebut.

“Kayaknya penyempitannya di sekitar kampus itu, sebab kami cek di pada aliran sungai yang sama di sebelah Mall Bumi Kedaton, di sana tidak terjadi banjir,” ujarnya.

Banjir kali ini menurut Joni termasuk paling parah setelah banjir besar beberapa waktu lalu. Beberapa rumah yang berada tepat di tepi aliran sungai, kali ini terendam hingga mencapai 1 meter lebih.

“Ya ini parah banget, nggak sampai satu jam hujan deras, beberapa rumah di sini terendam sampai satu meter lebih, termasuk SMPN 34 kali ini kebanjiran lagi,” terangnya.

Dirinya berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera mengambil langkah untuk menelusuri apa penyebab banjir yang terus berulang.

” Jika tidak dicari penyebabnya dan ada solusinya, maka banjir pasti akan terus terjadi. Mohon Bu Walikota turun ke sini mengecek lokasi banjir ini, kasihan warga yang kena dampaknya,” imbuhnya.

Sementara, Sudibyo Putra anggota Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung yang saat kejadian banjir berada tidak jauh dari lokasi langsung datang dan melakukan pengecekan.

Menurutnya, banjir tersebut tidak serta merta terjadi, berdasarkan penelusuran yang pernah di lakukan pihak DPRD sebelumnya, diduga penyebabnya ada penyempitan badan sungai dampak pembangunan salah satu gedung di Kampus Tekhnokrat.

“Ya dugaan kami penyebabnya karena penyempitan DAS yang melalui kampus itu, sebab mereka membangun gedung baru di sana. Kepake beberapa meter aliran sungainya, jadinya menyempit,” ujar Sudibyo.

Menurut anggota Fraksi Nasdem itu, pihaknya sudah mempertanyakan dan memanggil dinas PU agar membongkar bangunan yang menyebabkan aliran sungai di wilayah itu menyempit.

“Ya Dinas PU waktu itu sudah pernah kami panggil agar membongkar bangunan yang melanggar itu tapi belum ada realisasinya. Kami juga sudah pertanyakan izin pembangunannya dan Amdalnya, diduga itu menyalahi,” ungkapnya.

Dirinya menyarankan warga yang terdampak banjir agar melayangkan surat resmi ke pimpinan DPRD agar bisa segera diambil tindakan dan ada solusinya.

“Ya sebaiknya bapak-ibu yang terdampak banjir melayangkan surat resmi ke pimpinan dewan. Agar kami punya kekuatan hukum untuk memanggil pihak-pihak terkait, sehingga diketahui apa penyebab pasti banjir tersebut dan bagaimana solusinya,” pungkasnya. (FSA)

 

 

Penulis: FSAEditor: Ferry Susanto
Exit mobile version