Panglima Laskar Lampung Nero Koenang : Pastikan Dulu Umar Ahmad dan Edi Irawan Kantongi Surat Rekomendasi

Tanggapi Isu Umar Ahmad Akan Dipasangkan Dengan Edi Irawan Arief di Pilgub Lampung

BANDAR LAMPUNG, INIHARI.ID – Ramainya pemberitaan dukungan terhadap mantan Bupati Tulangbawang Umar Ahmad agar berpasangan dengan Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edi Irawan Arief ditanggapi Panglima Laskar Lampung Ir. Nerozeli Agung Putra Koenang.

Menurut Nero Koenang, masih terlalu dini jika harus memaksakan Umar Ahmad menjadi bakal calon gubernur dan Edi Irawan sebagai bakal calon wakilnya.

Sebab ujarnya, posisi Umar saat ini di DPD PDIP Lampung adalah hanya Ketua Bappilu. Sedangkan di sana masih ada Sudin dan Sutono yang merupakan Ketua dan Sekretaris DPD PDIP Lampung, ada juga Mukhlis Basri yang juga memiliki khans untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Lampung.

“Apa iya Umar sudah dipastikan akan direkom PDIP?. Ketua Sudin dan Sekretaris Sutono sampai saat ini belum ada komentarnya. Jangan-jangan mereka juga mau maju jadi cagub atau cawagub. Ada juga Mukhlis Basri, tokoh senior PDIP, coba tanyakan mereka niat maju tidak?” ujarnya, Senin (15/4/2024).

Mantan anggota DPRD Lampung itu menganalisa, untuk Umar Ahmad harus dilihat pada proses pendaftaran nya di PDIP. Hingga saat ini PDIP sendiri belum membuka pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

“Sekali lagi pastikan dulu, tanyakan ke Sudin, Sutono atau Mukhlis, mereka niat maju atau tidak. Jadi sekarang ini pemberitaan soal Umar menurut saya baru sebatas sosialisasi saja, strategi untuk menggaet rekomendasi,” ungkapnya.

Berbeda dengan posisi dan peluang Edi Irawan Arief, Nero mengatakan Ketua DPD Partai Demokrat Lampung itu memiliki peluang besar untuk mendapat rekomendasi dari DPP Partai Demokrat.

“Beliau adalah ketua partai, sudah mengantongi surat tugas dari DPP. Beliau juga memiliki kedekatan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Pak SBY dan adiknya Andi Arief adalah Ketua Bappilu DPP. Jadi peluang Edi Irawan mendapatkan rekomendasi dari DPP sangat terbuka lebar,” jelasnya.

Untuk peluang berpasangan, Nero mengatakan keduanya saat ini memiliki peluang yang sama apakah sebagai calon gubernur atau wakil gubernur. Siapa yang akan jadi calon gubernur atau wakilnya tergantung kesepakatan koalisi nantinya.

“Peluang berpasangan terbuka lebar, tinggal Umar Ahmad memastikan dulu di internalnya apakah akan mendapat rekomendasi atau tidak. Ya ini kan bergabung untuk berlayar di pilkada. kalau Umar gak dapat rekomendasi PDIP bagaimana ?”

Masih kata dia, sebaiknya Umar Ahmad urus rekomendasi PDIP dulu, begitupun Edy Irawan urus rekomendasi dari Partai Demokrat.

“Itu yang pas, setelah keduanya mengantongi rekomendasi, baru terjadi kesepakatan koalisi,” tukasnya.

Aktivis dan penggiat ormas itu juga meminta elemen masyarakat harus menyuarakan pilkada bersih. Tujuannya agar kelak lahir pemimpin yang baik kedepannya.

“Artinya para penyelenggara pemilu dari atas sampai bawah harus bersih. Jangan ada yang buka loket. Mereka harus kerja tegak lurus sesuai peraturan perundangan,” tegasnya.

Dia juga mewanti-wanti kepada para pemodal dan bohir-bohir politik untuk tidak ikut cawe-cawe, alias membuat boneka di pilkada.

“Maka tugas LSM, Ormas, wartawan, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat harus bersuara untuk pilkada bersih,” pungkasnya.

Sementara, wartawan senior Lampung yang kini banting stir jadi advokat Gunawan Parikesit berpendapat Umar Ahmad dan Edi Irawan sama-sama memiliki potensi sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur Lampung.

“Jikapun keduanya bergabung, ini akan menjadi gelombang besar mengalahkan patahana pada pilkada Lampung, 27 November 2024 ini,”ujarnya.

Menurut Gunawan, persoalan sebagai ketua partai atau bukan, atau sudah mengantongi rekom atau belum dari partainya, itu bukan menjadi penghalang keduanya bergabung.

“Kita akan lihat kedahsyatannya jika adin Umar dan Wan Edy menjadi satu,” ujarnya. (FSA)

Exit mobile version