Oleh : Ahmad Muslimin, SE
Bakal Calon Gubernur Lampung Independen.
Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak nasional 27 November 2024 Rakyat Lampung bisa maju jadi calon kepala daerah (Cakada) di tingkat kota, kabupaten dan provinsi dengan tempuh 3 jalur.
Ketiga jalur untuk jadi Cakada pada Pemilihan Gubernur Lampung adalah, sebagai berikut :
1). Jalur diusung partai politik (Parpol) pemenang PEMILU 2024 dengan akumulasi perolehan suara 20℅ dan/atau memiliki 17 Kursi DPRD Provinsi Lampung.
2). Jalur independen atau perseorangan diusung langsung oleh rakyat dengan penuhi persyaratan 7,5% X Jumlah DPT.
3). Jalur diusung Parpol gabungan non pemenang peserta Pemilu 2024 dengan akumulasi perolehan suara 15%.
Mendekati hari pendaftaran Pasangan Calon Gubernur (Paslongub) Lampung periode 2025 – 2030 yang akan digelar oleh KPU provinsi Lampung pada 27 Agustus 2024. Di Lampung baru ada ada Paslongub Independen yakni: “AHMAD MUSLIMIN,S.E. dan BRIGJEN POL (P) Drs.MUHAMAD IKHSAN,M.H. sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Rakyat Lampung”.
Sedangkan Cakada lainnya masih berkutat dan bersaing Untuk mendapatkan rekomendasi minimal dari 2 Parpol Pemenang Pemilu 2024.
Senyampang kita melihat peristiwa tempo dahulu kala era kerajaan Singosari setelah Raja Ken Arok tiada.
Di pendopo agung Keraton Singosari, tiga prajurit utusan Kubilai Khan Dinasti Yuan bangsa mongol di Cina meminta kerajaan-kerajaan di Jawa Dwipa takluk dan membayar upeti.
Saat itu, ketangguhan pasukan berkuda Mongol tidak tertandingi. Konon, mendengar namanya saja para raja gemetar ketakutan.
Prabu Kertanegara tahu hal ini. Raja Singosari ini juga tahu akibatnya jika menolak permintaan Kubilai Khan. Tapi dia tahu kedaulatan dan harga diri memang harus dijaga dengan darah dan nyawa. Seluruh pendopo pun hening, terdiam menunggu keputusan sang raja.
Raja gagah keturunan Ken Arok itu berjalan mendekati utusan Mongol yang sombong. Mereka jumawa, merasa tidak pernah terkalahkan di kolong langit.
Dengan ringan, Kertanegara mencabut keris pusaka Singosari dari warangkanya. Lebih cepat dari kilat, keris itu menebas telinga Meng Ki, salah satu utusan Negeri Mongol.
Ini jawaban Kertanegara atas penghinaan Mongol.
Tanpa bicara, kerisnya sudah bicara. Singosari menolak tunduk pada Mongol. Rakyat Singosari tidak gentar pada tentara Mongol yang katanya tidak terkalahkan. Silakan datang, maka seluruh ksatria Singosari akan melawan bersama seluruh rakyat.
Siapa sangka jika adegan di abad ke-13 itu turut menentukan alur berdirinya bangsa Indonesia.
Jika saat itu, Kertanegara memilih tetap menyarungkan kerisnya, mungkin sejarah Indonesia akan lain.
Mungkin Majapahit sebagai penerus Singosari tidak akan pernah berdiri. Tidak akan ada kisah Hayam Wuruk serta Gajah Mada dan Sumpah Palapa. Tapi hari itu sudah menjadi kehendak yang Kuasa, Kertanegara mencabut kerisnya sehingga Nusantara melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bagaimana dengan rakyat Lampung, apakah akan tunduk di bawah kaki oligarki?.
Atau menuju Pilkada Serentak Nasional 27 November 2024 dukung, usung dan pilih Pasangan Calon Gubernur Rakyat Lampung Ahmad – Ikhsan (PASLON GURLA AI) tanpa syarat, tulus dan Ikhlas. Yang secara bersama – sama bergerak Untuk wujudkan Lampung SMART (Sehat, Makur, Adil, Religius dan Terdepan) dalam bingkai panca manunggal rakyat.
Catatan senin, 22 april 2024
By : Ahmad Muslimin, S.E.